Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2022

BULUTANGKIS DI NEGERI GAJAH PUTIH (Part 2)

Lanjutan dari postingan yang lalu "Bulutangkis di negeri gajah putih (Part 1)".. Thailand saat ini bukanlah negara yang bisa dipandang sebelah mata dalam olahraga badminton. Sudah banyak pemain pemain asal Thailand yang berada di peringkat atas. Seperti Ratchanok Intanon (pemain tunggal putri), dan Dechapol Puavaranukroh x Sapsiree Taerattanachai pada sektor ganda campuran. Tak jarang di kompetisi super series 1000 maupu  750 akan didapati nama mereka di Final. Untuk itu, menurutku ketika nanti aku menjajal bermain di Thailand ini, mungkin kemampuan mereka tidak akan jauh berbeda dengan pemain-pemain di Indonesia. Masih kuingat, pertama kali aku bermain disana, diajak bermain dengan temanku Faruq(dahulu dia  sempat ikut klub badminton dikala SMP) dan juga teman-teman baruku di thailand seperti Faiz, Yuna, Yuri, serta Riku. Saat itu aku sedang tidak memakai full set perlengkapan bermain badminton yang memadai. Memakai sepatu running merahku, dengan raket yang sangat tidak enak...

BULUTANGKIS DI NEGERI GAJAH PUTIH (Part 1)

Pernahkah kalian membayangkan bagaimana rasanya ketika bermain badminton di negara Asing? Mungkin bagi para pemain Pelatnas(Pelatihan Nasional), bermain di negara lain bukanlah hal asing, bahkan mereka bukan saja bermain, namun sudah menjadi pekerjaan mereka yang perlu diniati sepenuh hati dalam menjalani hidupnya. Lalu bagiku, mencoba bermain badminton di negara Thailand kali ini akan meluapkan rasa penasaranku akan bagaimanakah olahraga yang telah menjadi hobby ku ini dipandang oleh rakyat Thailand? Rasa takjubku pertama kali bahkan bukan ketika aku telah memegang raket lalu bisa mengayunkannya untuk memukul kok yang datang dari arah depanku. Tidak kawan. Namun, bahkan jauh sebelum aku dapat bermain menjajal di lapangan hijau. Yaitu ketika aku dan 3 orang temanku yang sama sama diterima di Faculty of Engineering International Undergraduate Program (IUP) mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Dekan Faculty of Engineering, Kasetsart University, Prof. Peerayuth Charnsethikul . Un...

DARI ORANG JEPANG KITA AKAN BELAJAR APA ITU TERIMAKASIH

     Ya. Menurut kalian, hal apa yang pertama kali muncul di pikiran kalian ketika berbicara tentang orang Jepang? Yang ada di dalam pikiranku selama ini adalah mereka sangat paham tentang budaya "Mengantri". hahaha. setidaknya itu yang selalu bermunculan di media sosial. Barisan antrian orang orang jepang selalu rapi dan tidak kacau seperti negara lain. lantas apa ada pendapat lain menurut kalian mengenai orang Jepang? mungkin seperti orang jepang terkenal dengan kedisiplinannya, kerapiannya, kebersihannya, Rasa terima kasihnya terhadap orang lain baik kepada guru atau orang yang telah menolongnya/memberinya bantuan/berbuat baik kepadanya. Pada kali ini aku ingin membahas mengenai kebiasaan orang jepang yang terakhir. lets go.   Yuna (kanan) dan Yuri (kiri). Mereka adalah mahasiswi asal Jepang yang juga berkesempatan berkuliah di Kasetsart University hanya untuk beberapa bulan saja. Sama sepertiku yang singkat yaitu hanya 5 bulan saja, namun Yuna dan Yuri ternyata...

KUPERSEMBAHKAN KAOS INI UNTUK MAHASISWA KASETSART UNIVERSITY 82

  Pada Januari - Mei 2022, aku mendapatkan kesempatan mengikuti pertukaran pelajar di Kasetsart University, Thailand. Namun pada kali ini, aku tidak akan membahas mengenai perkuliahan disana.  Yaitu pengalamanku mengikuti perlombaan desain kaos polo untuk mahasiswa baru ke 82. Saat itu hari hari berjalan seperti biasa. Mengikuti pembelajaran di pagi - siang hari (selama 3 hari seminggu), berolahraga pada sore hari di taman dormitory, malamnya melanjutkan tugas, atau terkadang menonton film sebagai mengisi luang dikala bosan. Muncul postingan di Instagram @wongnai.ku, salah satu akun instagram seputar informasi kampus KU. Sebuahh postingan tentang diadakannya lomba desain Kaos Polo. hmmm. Sebuah kegiatan menarik. Didalam benakku tentu aku ingin mengikutinya. Harus!. Meskipun aku dari jurusan pendidikan teknik otomotif, aku memiliki kemampuan lain dalam desain grafis. Ini kesempatan besar buatku. karna saat itu yang aku pikirkan adalah "aku bisa memenangkan ini". Namun bila bel...

MATA KULIAH BISNIS INTERNASIONAL INI MEMBUKA MATAKU DALAM MELIHAT DUNIA

  Pada bulan Oktober 2020 aku mendapatkan kesempatan merasakan berkuliah online dengan program Transfer Kredit Internasional. yaa. program kerjasama antara kampusku UNY dengan Asia University. sebenarnya tidak hanya kampusku saja. Namun ada banyak lainnya seperti UMY, ITS, UNAIR, dan lain lain juga tergabung dalam program ini. Aku tidak tahu pasti ini program apa. namun yang jelas. Program ini hadir dikala pandemi covid 19. Saat itu adalah masa peralihan pendidikan diseluruh dunia dimana mengharuskan setiap insan baik pendidik maupun yang dididiknya untuk melakukan pembelajaran secara online. Apakah ada negara yang siap terhadap kejadian(pandemi) ini? tentu saja tidak. Namun bagi siapa yang bisa mencari jalan keluar lebih cepat, menangani lebih cepat, lebih sigap dalam bertindak, maka negara itu adalah negara pemenang. Dikala digalakkannya pembelajaan secara online di kampusku, sungguh beruntungnya aku dapat menjajalnya tidak hanya pada kampus asliku, namun dengan diteri...

GOOD DEAL !

(Gambar hanya pemanis) Di bulan agung yang suci itu, setiap orang mengharapkan keberkahan dari-Nya. Disetiap tempat. Mulai dari tempat orang orang yang memohon ampunan dan sadar akan dosa yang dimilikinya yaitu masjid, tempat berlangsungnya proses pembelajaran guru dan murid meskipun perlu menahan rasa lapar mereka yaitu sekolah, dan juga di tempat yang paling tidak disukai oleh-Nya namun disitu terjadi aktivitas pusat perekonomian yaitu pasar. Dibawah teriknya matahari, duduk seorang kakek tua yang menjaga dagangannya. Pisang. yang kemarin sore telah ia panen di kebunnya sendiri. Mengelap keringat yang keluar dari pelipisnya dengan handuk yang menggantung di lehernya. Menoleh kekanan dan kekiri sambil menawarkan "pisangnya pak. pisangnya bu" karena banyaknya pengunjung yang berlalu lalang di pasar itu. "berapa yang ini?" ucap seorang Ibu sambil menunjuk 1 tandan pisang didepannya. "100 ribu bu" balas si kakek. "60 saja bagaimana?" kata si ibu. ...