
Pada kali ini aku ingin bercerita mengenai pengalamanku pada tahun 2019 yang takkan aku lupakan. Keikutsertaanku dalam sebuah acara INTERNASIONAL pertama dalam sejarah hidupku. Ini aku alami pada bulan September 2019.
APA SPORT MEET atau kependekan dari Asean Port Association SPORT MEET adalah sebuah ajang olimpiade kompetisi olahraga yang bertujuan untuk memperkuat solidaritas dan persahabatan para pelaku bisnis pelabuhan dengan negara anggota, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Kamboja, Vietnam, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam dan Myanmar. Pada kali ini, Event yang aku ikuti telah menginjak tahun ke-13 dan dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mungkin bukan tanpa alasan mengapa PELINDO 1-4 yang juga berkerjasama dengan PT BUMI VISATANDA(sebuah perusahaan yang melayani event, tour&travel internasional) memilih UNY sebagai tempat pelaksanaan utama. UNY yang memiliki banyak fasilitas olahraga dengan kualitas internasional serta penyewaan yang murah tentu menjadi pilihan. Terlebih di UNY juga ada Fakultas Ilmu Keolahragaan sehingga segala kebutuhan olahraga, mereka sudah ahlinya :). Namun tidak menutup kemungkinan bahwa FIK membutuhkan tempat lain seperti di UGM, dan tempat golf dan bowling yang tidak tidak tersedia di kampus.
Untuk detail banyak Cabang Olahraga yang diadakan, yaitu Futsal-di GOR UNY, Tenis-di Lap Tennis UNY, Badminton dan Tenis Meja-di GOR UGM, Mini Marathon-Stadion UNY, Golf di Merapi Golf, dan Bowling di Semarang. kenapa hanya 7 cabang saja? Hmm aku tidak tahu secara pastinya, tapi mungkin memang permintaan dari kepeutusan Event itu sendiri sehingga UNY perlu memfasilitasi.
Sekiranya sudah cukup tentang cabang olahraga dan tempat venuenya, mari kita bicarakan tempat tempat lain. Seperti penginapan, yaitu memakai Grand Inna Hotel Malioboro, Mariott Hotel, Hotel Harper, Pop Hotel, Hotel Ibis Malioboro, Hotel Tentrem, Novotel hotel, dan Grand Zurri Hotel. Sungguh sangat banyak bukan? Tentu saja. Karena pada event kali ini dihadiri 1000 atlet dan supporter dari negara anggota. Tidak bisa terbayangkan bagaimana BHIVA dapat mengkoordinir segala kebutuhan hotel. Ini saja bisa dikatakan olimpiade kecil. bagaimana bila ASEAN GAMES atau bahkan OLIMPIADE sungguhan ya??
Sebesar apapun acara, tentu tak luput dari kesalahan dan perlunya evaluasi. Pada event APA SPORT kali ini banyak evaluasi yang kami para volunteer temui dan perlunya dilakukan tindakan. Misal saja pihak panita perlu memperhatikan secara betul mengenai tiap makanan bagi para delegasi. Misal saja seluruh delegasi Myanmar tentu tidak bisa memakan daging sapi, dan kemarin pernah tidak memakan makanan Gudeg khas Jogja, dimana dikira mereka makanan Gudeg itu mengandung daging sapi. Ketepatan waktu pembagian makanan juga perlu diperbaiki. Lalu pada fasilitas serah terima penghargaan yang kurang layak.
Evaluasi tidak hanya dari segi fasilitas yang diberikan panitia kepada delegasi, namun juga ada evaluasi dari para volunteer yang terlalu berat dalam mengemban tiap jobnya. Waktu kerja yang melebihi waktu kerja standar, penjemputan yang kadang telat, hingga kejelasan kontrak kerja. Suasana sempat memanas, bahkan kami dari para volunteer sempat akan mogok di hari terakhir bila keadilan tidak dipastikan. Pada video kedua diatas adalah suasana ketika seluruh volunteer berkumpul di Hotel Mariott dan bermalam disana, menunggu kejelasan kontrak kerja.
Dibalik ketidak sempurnaan, yang terpenting, event ini berlangsung hingga berakhir. Alhamdulillah tidak ada kesalahan fatal. Seluruh delegasi dapat kembali ke negara masing masing. Kita sebagai tuan rumah telah berhasil menyelenggarakan event ini dengan sukses. Berhasil mempresentasikan budaya budaya Indonesia khususnya Jogja. Tentu ini dapat meningkatkan daya tarik bagi wisatawan. Terlebih Delegasi Indonesia meraih JUARA UMUM di APA SPORT ke-13 kali ini.
:)
Comments
Post a Comment