Hi guys. Today I am happy to share that I’m joining PT. Suzuki Indomobil Motor / PT Suzuki Indomobil Sales!
Countless times I applied for a job. It can be done by filling out Google forms, completing documents on a company’s career website, or sending emails for positions I’m interested in. I constantly improve my CV weekly to ensure it is good enough.
Suzuki, one of the most popular automobile brands in the world, focuses on middle-class passenger cars and commercial cars, which are very well-received by the public. Suzuki is also superior in terms of after-sales service compared to other competitors. Of course, it makes me very proud and grateful to become part of #SuzukiFamily.
I am starting a new position as a Management Trainee Service Area, with the main task of monitoring, evaluating, and improving the performance of Authorized Suzuki Dealers in Indonesia.
Saya memulai proses pendaftaran melalui Jobstreet dan dari situ, alhamdulillah berlanjut proses recruitment bersama Ibu Baiq Fani. Terimakasih ibu Fani atas informasi dan bantuannya di segala proses tahapan recruitment ini dari awal hingga akhir. Lalu tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Purnomo Adi, Bapak Arif Eliya Bengu, serta Bapak Hariadi atas wawancara dan sedikit diskusi mengenai posisi ini. Menjadi catatan bagi saya untuk siap berproses ke depannya .
Let me throw back how it started.
PERMULAAN
Hari-hari berlalu ketika aku telah dinyatakan lulus dari kampus UNY. Tepatnya pada tanggal 31 Agustus 2022 aku melaksanakan Yudisium, semacam upacara penganugerahan kepada mahasiswa yang telah dinyatakan lulus studinya. Lalu di tanggal 1 September 2022, aku sudah mendapatkan Surat Keterangan Lulus (SKL) berbentuk softfile yang menjadi modalku untuk bisa mendaftar pekerjaan. Sejak saat itulah perburuanku dalam mencari kerja dimulai.
Bekalku dalam menentukan besok ingin kerja pada bagian apa menurutku kurang. Lulus tepat 4 tahun, di bidang pendidikan teknik otomotif, memiliki pengalaman organisasi tim mobil kampus selama 3 tahun dimana aku di posisi Design Engineer. Maka kedepan posisi yang aku daftari ya seputar itu itu aja, Design Engineering / Manufacturing / Production / Automotive Workshop.
Awal-awal perusahaan yang aku coba daftar seperti PT HLI Green Power – Formation Engineer (tgl 3 september), PT Honda Prospect Motor – Faktory Strategy Planning Staff (5 September), PT Multistrada Michelin Group – Mechanical Engineer (6 September), dan PT Hitachi Construction Machinary – Design Engineer (9 September). Dalam seminggu aku telah mendaftar di banyak tempat. Istilahnya kalau kata orang adalah “tebar jaring sebanyak-banyaknya, kali aja nyantol”. Namun tidak satu pun perusahaan di atas yang meminangku hingga proses berakhir.
Tanggal 10 September 2022 aku mencoba mendaftar di perusahaan PT Suzuki Indomobil Motor melalui Jobstreet pada posisi Quality System Staff. Satu bulan tidak ada kabar, maka aku anggap lamaranku kali ini tidak lolos. Di bulan yang sama aku juga masih berkutat mendaftar pekerjaan baik di NSK Bearing, Yamaha Motor Manufacturing, Astra Daihatsu Motor, Sclumberger, Astra Honda, Hyundai, Mitsubishi, Maxxis, dll. Dari sekian banyak, hanya Astra Daihatsu Motor yang lanjut hingga proses Wawancara User, namun aku tidak lolos juga.
Sekitar tanggal 10 Oktober, PT Suzuki Indomobil Motor membuka kembali lowongan untuk posisi Manufacturing Engineering. Aku mendaftar lagi tepat pada tanggal 15 Oktober 2022 dengan keyakinan bahwa mungkin saja lamaranku yang lalu tidak qualified dengan posisi yang aku daftarkan, namun sekarang semoga qualified. Hari demi hari berlalu, bahkan ketika telah melewati 1 bulan lebih, aku sudah berpikir, mungkin lamaranku kali ini ditolak kembali. Hingga di catatan Excelku pun, lamaranku di Suzuki sudah kutandai dengan tulisan “rejected”. Namun, siapa sangka pada tanggal 16 Desember 2022, aku mendapatkan pesan baru di Whatsapp, dikontak oleh Ibu Fani, HRD PT Suzuki Indomobil Motor untuk melanjutkan ke proses berikutnya.
Sedikit aneh menurutku kala itu. Aku baca WA dari Ibu Fani malah menawariku di posisi Staff Purchasing, dimana lamaran terbaru yang aku daftar yaitu pada posisi Manufacturing Engineering. Tapi bagiku ini bukan saatnya pilah pilih. Sudah berbagai perusahaan hingga mencapai 40 lamaran dan proses segala macam aku lewati namun belum lolos juga. Hingga saat itu dalam benakku “yang penting diterima kerja sudah cukup baik bagiku, tidak perlu harus di posisi yang sangat saya idam-idamkan yaitu bagian manufaktur/development/engineering”. Staff Purchasing (SP) juga masih selinier bagiku, karena termasuk di proses manufaktur kendaraan.
SP memiliki tugas seperti memonitor pembelian part dari para supplier untuk kelangsungan proses produksi kendaraan. Sehingga aku lanjut saja menerima tawaran sementara ini untuk pencalonan posisi staff purchasing. Tentu ini bukan langsung diterima kerja, tetapi ada tahapan terdekat yaitu Tahap Administrasi & Kelengkapan Data.
MULAI MELANGKAH
Pada Tahap Administrasi & Kelengkapan Data ini terdiri dari:
1. Tes Bahasa Inggris. Calon pelamar harus mengerjakan quick tes Bahasa inggris. Seperti pada umumnya, zaman sekarang ini, kemampuan bahasa asing menjadi nilai tambah dan pertimbangan bagi perusahaan. Seseorang yang memiliki kemampuan bahasa asing akan banyak memiliki keunggulan dalam mengali informasi dan berkomunikasi dengan orang asing. Quick test kala itu menggunakan layanan dari EF SET gratis. Aku mendapatkan nilai 83% dari 100%.
2. Pengisian Form DPP. Aku diberikan sebuah link google form untuk mengisi selayaknya form pendaftaran. Seperti mengisi nama, tempat-tanggal lahir, email, jurusan saat kuliah, ktp, dan sebagainya. Di google form juga terdapat pilihan bagi pelamar untuk memilih posisi pekerjaan yang dipilih. Tentunya aku mengisi pada posisi Staff Purchasing, sesuai yang ditawarkan oleh Ibu Fani.
3. Kelengkapan Dokumen. Pelamar perlu mengirimkan juga softfile CV, Scan Ijazah, transkrip nilai, dan sertifikat pelatihan/prestasi melalui email.
Cukup mudah dan cepat bagiku untuk melengkapi persyaratan di atas. Karena dari pengalaman sebelum-sebelumnya ketika mendaftar di perusahaan lain, dokumen tersebut juga sering kali menjadi persyaratan. Tepat tanggal 17 Desember 2022, aku mengirimkan seluruh kelengkapan Tahap Administrasi & Kelengkapan Data ini.
Tanggal 20 Desember 2022, aku mendapatkan email dari Ibu Fani untuk lanjut ke Tahap Wawancara HRD. Tes wawancara akan dilaksanakan pada 22 Desember 2022 secara online. Sudah berulang kali aku melalukan tes wawancara bersama HRD. Sehingga pertanyaan yang mungkin nanti akan muncul, sudah aku persiapkan. Karena tahap wawancara HRD ya itu itu saja konsep pertanyaannya. Banyak dan mudah dijumpai di youtube atau website sharing pencari kerja. Aku hanya bisa positif thinking setiap proses yang aku jalani, dan selalu meyakini bahwa aku layak untuk diterima.
Sedikit bercerita, bahwa pada proses recruitment dengan Suzuki kali ini mungkin akan menjadi step yang sangat mengena bagiku. Karena sudah berbagai pendaftaran yang aku lalui. Sehingga ketika itu aku berpikir, bila memang aku belum layak untuk bekerja, bila skill ku belum bisa diterima oleh perusahaan, maka ya Tuhan, itu tidak mengapa. Aku akan menganggap satu tahun setelah kelulusanku nantinya sebagai proses belajar kembali, mencari skill tambahan kembali, dan hasil dari itu, aku akan siap menjadi pribadi yang lebih matang, siap berperang kembari sebagai job hunter untuk diterima di perusahaan.
TAHAP WAWANCARA HRD
Saat itu aku men-setting tempatku membuka video conference di ruang tamu rumahku. Tepat 11:30 WIB wawancaraku bersama Ibu Fani akan dimulai. Aku hadir di menggunakan Microsoft Team 10 menit sebelum dimulainya wawancara. Pertama-tama aku diminta untuk perkenalan singkat. Selanjutnya, aku ditanya dengan pertanyaan seperti pertanyaan-pertanyaan wawancara oleh HRD pada umumnya. Berikut beberapa pertanyaan dari Ibu Fani yang aku ingat:
- Mengapa tertarik dengan perusahaan Suzuki?
- Mengapa tertarik dengan staff purchasing?
- Apakah ada hubungan antara pengalaman dengan posisi yang didaftarkan?
- Coba jelaskan skripsimu? Tentang apa? Apa manfaatnya?
- Apakah memiliki pengalaman memperbaiki kendaraan?
- Dahulu magang di mana?
- Bagaimana perkembangan otomotif yang sedang booming akhir-akhir ini?
- Dan berapa besaran gaji yang diinginkan?
Aku ingin mengulas salah satu pertanyaan yang diajukan oleh Ibu Fani dan apa jawaban dariku, yaitu pada pertanyaan mengenai perkembangan otomotif yang sedang booming. Saat itu aku menjelaskan 2 hal:
Yang pertama yaitu terkait dengan fenomena susahnya perusahaan manufaktur mobil untuk mendapatkan chips kendaraan (krisis semikonduktor). Permintaan pasar(pelanggan) yang membeludak tetapi tidak dibarengi dengan pasokan chip membuat banyak mobil yang terkendala proses pembuatannya. Menyebabkan beberapa kendaraan menjadi inden lama. Chips pada kendaraan diibaratkan seperti otaknya suatu kendaraan. Diaplikasikan seperti pada Electronic Fuel Injection, pengoperasian segala komponen yang menggunakan listrik seperti power window, sensor sensor, dan sebagainya. Bukan tanpa alasan aku menjawab seperti di atas, tetapi karena aku ingin menunjukkan bahwa aku update terhadap permasalahan yang mungkin nantinya ada di posisi yang aku lamar yaitu staff purchasing.
Yang kedua aku menjelaskan mengenai fenomena Mobil Listrik. Bahwa ke depan, tidak bisa dihindari, mobil listrik bakal menjadi kendaraan yang merajai jalanan. Teknologi baterai semakin canggih dan murah, tentu harga mobil listrik akan semakin terjangkau di mana setengah mobil listrik sendiri diambil dari biaya baterainya. Ditambah pula aku menjelaskan mengenai keunggulan mobil listrik dibanding mobil bensin, salah satunya pada kenyamanan transmisi otomatis pada mobil listrik, namun dengan daya tahan yang unggul. Berbeda dengan transmisi otomatis yang ada pada mobil bensin, yaitu memiliki kelemahan lebih mudah rusak bila digunakan untuk melewati medan pegunungan.
Saat itu Ibu Fani mulai tertarik dengan penjelasanku dari mobil listrik. Beliau menginginkan penjelasan yang lebih “Coba jelaskan kepada saya yang orang awam, mengapa mobil listrik itu lebih unggul?”. Dengan semangat, aku menjelaskan dengan kata-kata yang mudah agar Ibu Fani lebih mudah memahami dari apa yang aku sampaikan sebelumnya. Aku berpoin pada medan di Indonesia yang banyak pegunungan namun masyarakat menginginkan mobil yang praktis penggunaannya yaitu mobil bertransmisi otomatis (matic). Pada desain transmisi matic suatu mobil listrik memiliki perbedaan dibandingkan mobil bensin. Power unitnya sudah berbeda, kemampuannya berbeda, tentu desainnya juga akan berbeda.*
*bagi kalian automotive enthusiast tentu membaca paragrafku diatas akan merasa aku kurang pas menjelaskan tentang transmisi matic. Alasannya adalah audienceku saat itu adalah ibu Fani, seseorang yang awam terhadap mechanical otomotif, sehingga aku mencari bahasa dan kosa kata yang simple dan mudah dipahami saja. Toh saat itu terbatas waktu wawancara juga.
Wawancara yang hanya berlangsung selama 30 menit itu (sempat juga di tengah wawancara kami menghentikan sebentar untuk mendengarkan adzan) aku dapat berbicara dengan percaya diri walau di awal tetap pasti ada groginya. Di akhir wawancara ada hal yang tidak aku duga. Bahwa Ibu Fani menawarkanku untuk lanjut pada proses berikutnya, tetapi di posisi Management Trainee Service Area. Beliau mengarahkanku karena menurutnya aku memiliki banyak pemahaman otomotif, dan memiliki skill memperbaiki kendaraan.
Sedikit bocoran dari tugas MT Service Area dari beliau kala itu, adalah nantinya akan berkantor pusat di Pulogadung, Jakarta Timur. Bertugas melakukan pengawasan dealer-dealer resmi Suzuki di seluruh Indonesia. Orang yang akan berinteraksi dengan posisi tersebut paling sering adalah Service Manager(Kepala Bengkel) dari tiap dealer. Memonitoring apakah kinerja dealer sudah sesuai standar dari PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) atau belum.
Beliau merasa aku cocok di posisi tersebut. Namun, keputusan tetap berada di tanganku apakah mau lanjut di posisi Staff Purchasing, atau lanjut di MT Service Area. Pemahamanku kala itu sudah cukup baik mengenai posisi-posisi yang ada di suatu perusahaan otomotif. Tentunya sebelum mendaftar suatu posisi, kita harus mengenal terlebih dahulu posisi yang akan kita lamar. Di Perusahaan Otomotif/Manufaktur ada istilah Technical Service, Service Area, Service Advisor, PPIC, QA/QC, Legal, MT, ODP, EDP, FGDP, dan lain sebagainya. MT merupakan posisi yang menjanjikan dengan jenjang karier yang bagus. Dengan percaya diri bahwa aku mengatakan “bila dapat diberi kesempatan, saya siap dan tertarik melanjutkan proses recruitment pada posisi MT Ibu”.
Setiap sesi interview, pasti pewawancara juga akan memberikan kesempatan bagi yang diwawancarainya untuk bertanya. Agar fair juga dan berkesan rileks 2 arah. 1 point penting yang pasti selalu aku tanyakan ketika diberi kesempatan semacam ini adalah “Apa tantangan dan tugas terberat dari posisi tersebut?” Dengan singkat ibu Fani mengulangi penjelasannya mengenai MT Service Area, tantangannya, dan ditambah menitipkan note untuk bisa dipersiapkan pengetahuan mengenai bagaimana dealer mobil bekerja agar siap menghadapi wawancara berikutnya yaitu wawancara user.
Perlu waktu 4 hari aku menunggu pemberitahuan email tentang Tahap Interview User yang akan dilaksanakan pada Selasa, 27 Desember 2022 secara online, pukul 14:00 WIB. Aku baca email itu secara detail, sama seperti setiap email tahapan proses recruitment lainnya, jangan sampai aku teledor melewatkan satu informasi apapun itu. Tetapi pada email yang dikirimkan oleh Ibu Fani ini tidak memberikan clue siapa user yang akan mewawancaraiku nantinya. Selain itu juga terdapat note untuk membawa kertas hvs a4 dan alat tulis (sebagai persiapan bila user ingin melakukan technical tes). Note tambahan kali ini benar-benar menguji mentalku. Karena aku menginterpretasikan bahwa nantinya user benar-benar menguji beberapa pengetahuanku yang mungkin aku perlu alat tulis untuk corat coret.
Sebenarnya bila mengetahui siapa nantinya orang yang akan mewawancarai kita akan sangat membantu untuk kita lebih siap. Kita bisa mengetahui siapa lawan bicara kita. Apakah tua, apakah masih muda, jabatannya apa, jobdesknya apa, pengalaman beliau bagaimana, perjalanan kariernya seperti apa, terlebih bila menemukan tulisan beliau maka kita bisa sedikit mengerti bagaimana cara pandangnya/cara berpikirnya, dan sebagainya. Informasi terebut biasanya aku cari secara detail melalui internet dan juga LinkedIn. Dari LinkedIn pula aku bisa belajar mengenai beberapa jobdesk MT Service Area ke depannya. Mungkin ini yang bisa dikatakan sebagai “Stalking” yang bermanfaat dan terencana. Hahaha.
Sedikit memotong jalannya cerita, bahwa keseharianku saat itu selain mendaftar perusahaan a, b, c, dan d, adalah menjadi mekanik di salah satu Bengkel di daerah Selomartani, Kalasan. Bengkel itu bernama SND Car Service. Dikelola oleh seorang bapak yang biasa aku panggil Mas Sidik. Bengkel ini merupakan bengkel skala rumahan/kecil yang melayani apa pun servis pada mobil kecuali sistem pendingin udara / air conditioner (AC), karena beliau tidak ahli dalam hal itu. Telah berdiri sejak 2004, Mas Sidik memiliki banyak pelanggan yang sudah menjadi langganan lantaran di bengkel ini harga servisnya murah dan hasil servisnya terjamin. Bengkel ini pula yang menjadi langganan Bapakku dalam menyervis mobil Carry nya. Sehingga bila aku masuk menjadi mekanik, tentu akan mudah bagi Mas Sidik menerimaku.
Menjadi seorang mekanik mobil dari jam 9:00 – 16:00. Apa pun yang diminta kerjakan oleh Mas Sidik, aku kerjakan. Aku mengikuti segala arahan dan instruksinya. Aku datang dengan niat belajar, ibarat seperti gelas kosong yang siap dituangi apa pun. Tidak ada niat untuk mendapatkan upah dari kegiatanku kali ini. Kala itu bagiku Mas Sidik bagaikan seorang guru. Dia mengajariku banyak hal. Pola mengajarnya pun sangat santai, suaranya pelan, dan tidak pernah ada bentakan. Pernah aku berbuat teledor dengan menumpahkan tip ex di mesin bongkaran yang sudah dibersihkan, namun ditanggapi dengan santai, “diresik i nganggo bensin ae kui, iso”.
Alasan mengapa aku memilih untuk mengisi waktu luang di sini adalah karena aku ingin skill otomotifku terasah kembali setelah sekian lama tidak membengkel. Apalagi aku bukan lulusan SMK dan aku tidak memiliki peralatan bengkel di rumah, sehingga skill servis kendaraanku hanya bergantung pada perkuliahan dan praktik magang di kampus yang juga sebenarnya aku tidak banyak mendapatkan cukup pengalaman di sana. Memang di kampus aku tergabung di Garuda UNY Team, organisasi yang bernaung di riset dan perlombaan mobil. Namun, kebanyakan hari-hari di organisasi tersebut aku ada di posisi managerial atau juga di design engineer yang membuatku tidak banyak berkecimpung menyentuh mobil realnya.
Aku yakin bahwa ilmu yang nanti aku dapatkan ketika ikut membengkel di SND Car Service juga dapat membantuku menjawab pertanyaan dari para recruiter, khususnya di perusahaan otomotif. Walau aku tidak tahu kapan pastinya pengalaman ini akan berguna untuk bekal menjawab pertanyaan recruiter, tetapi aku tetap yakin bahwa suatu saat hari itu akan tiba. Dan siapa sangka, bahwa di recruitment bersama Suzuki kali ini, ilmu yang aku dapatkan sangat bermanfaat sekali. Ingin tahu seberapa manfaat yang bisa aku ambil dari pengalaman membengkel ini? Ikuti terus postingan kali ini hingga selesai yaa. Hihihi.
Hari demi hari berlalu dengan aku berkutat mempersiapkan diri, menambah bekal informasi baik tentang perusahaan Suzuki maupun spesifik pekerjaan MT Service Area. Aku persiapkan informasi sekilas mengenai sejarah Suzuki, mottonya, presiden direkturnya siapa, visi misi perusahaan bagaimana, keunggulan Suzuki di bagian mana, apa produk-produk mobil Suzuki serta harganya, letak dealer-dealer Suzuki di area Jogja, dan sesuai note dari Ibu Fani, aku juga mempersiapkan sedikit mengenai bagaimana pelayanan After Sales di dealer Suzuki dan apa saja poin penting dari After Sales tersebut. Kali ini LinkedIn, Google, dan Youtube sangat membantuku untuk melengkapi informasi itu semua.
Pada bulan-bulan yang lalu semenjak September hingga awal Desember, terkadang aku mendaftar banyak lowongan di bulan yang sama meskipun di bulan tersebut sedang ada proses recruitment ku yang sedang berlangsung. Tentunya aku tidak ingin melewatkan kesempatan bila ada posisi yang aku minati dan kali saja itu rezekiku. Namun berbeda pada proses recruitment bersama Suzuki di pertengahan Desember ini. Semangatku sudah memudar bila aku memaksakan untuk masih berharap pada lowongan lain. Karena mendaftar lowongan itu juga perlu tenaga, mengatur ulang CV, dokumen-dokumen yang tentunya akan memakan waktu, dan belum lagi proses wawancara yang harus benar-benar dipersiapkan. Bahkan terkadang di minggu yang sama bisa saja ada beberapa proses recruitment di perusahaan yang berbeda. Tentu akan melelahkan sekali. Namun, kali ini, waktuku hanya aku fokuskan kepada Suzuki.
TAHAP INTERVIEW USER
Tibalah waktunya untuk Tahap Interview User. Dilaksanakan pada pukul 14:00 WIB, Selasa, 27 Desember 2022. Saat itu aku mensetting tempatku membuka laptop di lab desain basecamp Garuda UNY Team. Internet lebih stabil serta yang tidak kalah penting yaitu suasana di sini lebih tenang dibanding di rumahku sendiri. Karena di sekitar rumahku banyak suara ayam berkokok dan terkadang ada pelanggan warung kelontong milik ibuku yang dapat mengganggu fokusku juga keprofesionalanku ketika wawancara. Untungnya saat wawancara HRD yang lalu bersama Ibu Fani, suasana di sekitarku dapat kubilang “aman dan terkendali”.
Di video conference, Microsoft team, aku bertemu dengan Ibu Fani, Bapak Purnomo Adi, dan Bapak Arif Eliya Bengu. Ibu Fani memimpin jalannya wawancara sebentar pada awal proses wawancara seperti mempersilahkan aku untuk perkenalan diri. Lalu sisanya adalah bagian tanya jawab antara aku dengan para User.
Pertanyaan silih berganti antara Bapak Purnomo dengan Bapak Arif. Beberapa aku lupa urutannya, dan mungkin ada sedikit kata yang berbeda (maklum manusia bisa lupa), namun seingatku di bawah ini beberapa list pertanyaan dari beliau-beliau kepadaku.
Pak Arif:
- Coba jelaskan apa itu SOHC dan DOHC dan keunggulannya?
- Apakah paham mengenai 2 tak dan 4 tak?
- Jelaskan kegiatan keseharian saat ini dalam Bahasa inggris.
- Mengapa tertarik di Suzuki?
- Di tim Garuda UNY sebagai apa?
- Saya membaca bahwa anda pernah terlibat aktif pada tim mobil listrik, dahulu sistem rem yang digunakan apakah sudah menggunakan sistem elektronik atau belum?
- Dahulu magang di mana dan bertugas sebagai apa?
Pak Purnomo:
- Ketika di luar negeri pasti memiliki kesulitan dalam berkomunikasi terutama karena Bahasa yang berbeda, coba jelaskan sedikit mengenai apa yang kamu alami?
- Coba jelaskan sejauh mana kamu paham mengenai budaya di sekitarmu?
- Jelaskan kepada saya cara kerja mobil listrik?
- Coba ceritakan tentang pengabdian masyarakatmu ini?
- Dari kemampuan-kemampuan seperti AutoCAD, Solidwork, dll apakah ke depannya masih kamu gunakan?
- Apa yang kamu lakukan ketika kamu berada di kondisi stres, bingung berbuat apa, banyak pikiran, stuck?
- Seberapa berimankah kamu?
- Bagaimana keaktifan kamu di sosial media?
- Apakah memiliki blog pribadi?
- Pertanyaan personal, seberapa menjengkelkankah kamu di keluarga, dan apa alasannya?
- Seberapa yakin kamu diterima di perusahaan kami?
- Terakhir, Dalam satu bulan ini sudah melakukan wawancara kerja di mana saja?
Sungguh banyak bukan? Di atas adalah pertanyaan-pertanyaan yang mereka sampaikan kepadaku. Tentunya sebelum wawancara jantungku berdegup kencang tidak karuan. Setiap di wawancara seperti ini, aku tidak nafsu makan sedari pagi, dan baru bisa makan kalau sudah selesai wawancaranya. Ketika dimulainya pertanyaan demi pertanyaan, jawaban demi jawaban aku sampaikan, semakin lega dan degup jantungku mulai tertata.
Dari pertanyaan-pertanyaan diatas, kebanyakan aku memiliki jawabannya dan menjawab tanpa ada keraguan. Di recruitment Suzuki kali inilah aku memiliki prinsip seperti yang diberikan oleh seniorku di kampus, Mas Nurdin, yaitu “Nothing To Lose”. Jawab apapun itu dengan percaya diri, sedapatnya diotak -> jawab. Jangan sampai kita diam terlalu lama karena menandakan tidak punya jawaban, tidak punya solusi, dan tidak percaya diri.
Bila diteliti kembali, beberapa pertanyaan baik dari Bapak Arif maupun Bapak Purnomo, mereka mengulik jauh dari apa yang aku cantumkan di CV. Tentang aku berkuliah bersama universitas luar negeri (FPT University, Asia University, dan Kasetsart University), keaktifanku di organisasi tim mobil UNY (GARUDA UNY), dan pengabdian masyarakat. Memang CV adalah dokumen yang akan menjadi acuan recruiter mengenai sejauh mana skill dan pengalaman dari calon pegawainya. Selanjutnya tentu perlu dibuktikan dengan ditanyakan secara langsung di poin-poin yang dirasa perlu, agar jangan sampai CV yang disusun oleh pelamar ternyata hanya pengalaman palsu ataupun pelamar tersebut tidak berkontribusi besar di tiap kegiatan yang ia cantumkan di CV.
Kembali ke apa yang aku alami ketika wawancara bersama bapak Arif dan Bapak Purnomo. Beberapa aku akan menelik di poin dan pertanyaan yang bagiku unik, yaitu :
1. Apakah aku bisa menjawab seluruh pertanyaannya? Ada yang tidak bisa.
Yaitu ketika ditanya tentang SOHC dan DOHC. Saat itu aku lupa. Pikiranku sedikit stuck. Itu merupakan istilah dari teknologi otomotif tentang camshaft single dan double, lalu terdapat keunggulan dan kelebihannya. Dengan jujur, dari pada mengarang bebas yang nantinya kemungkinan besar salah, maka aku mengatakan “Mohon maaf bapak, saya sudah lupa istilah tersebut. Karena sudah lama tidak mereview dari perkuliahan teori.” Aku memperhatikan bapak Arif menulis catatan di bukunya, mungkin menjadi note bahwa aku tidak bisa menjawab di pertanyaan tersebut.
Setelah itu ditimpali kembali pertanyaan dari bapak Arif “kalau konsep 2 tak dan 4 tak apakah paham?”, aku menjawab “Paham bapak”. Memang singkat jawabanku, karena saat itu tiba-tiba ada kendala jaringan(selama 20 detik) yang menyebabkan aku tidak mendengar apakah bapak Arif menginginkanku menjelaskan lebih lanjut atau merasa sudah cukup. Setelah tersambung kembali aku mendengar bapak arif mengatakan “…baiklah mas andri masih paham dengan konsep 2 tak dan 4 tak”. Aku hanya melongo dan terheran sebentar, lalu dalam benakku “ahh forget it”. karena aku yakin masih banyak pertanyaan lainnya yang menanti.
2. Jawabanku ketika ditanya mengapa tertarik di Suzuki. Ini salah satu pertanyaan yang sudah aku persiapkan dengan matang, dengan apa adanya dan gayaku sendiri, ketika itu aku menjawab:
“Suzuki termasuk brand mobil yang bagus di Indonesia. Produk produknya yang murah dan kualitasnya juga terjamin. Terlebih after sales Suzuki merupakan yang paling unggul dibanding competitor lainnya. Kita bisa saja memiliki mobil Suzuki hingga mobil memiliki umur lebih dari 10 tahun, dengan masih mudah untuk mencari sparepart nya dan perawatannya mudah. Namun bila dibandingkan dengan competitor lain, tidak ada yang semudah Suzuki dalam pelayanan after salesnya. Selain itu aku terangkan bahwa Suzuki memiliki market yang bagus, di mana berfokus pada kendaraan penumpang khusus keluarga dengan produk unggulannya seperti Suzuki Ertiga di mana kebanyakan keluarga di Indonesia memiliki banyak anak sehingga ingin memiliki kendaraan bermuatan banyak lagi irit, lalu ada mobil kota yang kecil dan gesit ketika di kemacetan seperti karimun Wagon R, serta produk niaga/dagangnya yang sangat terkenal dan diterima masyarakat yaitu Suzuki Carry Pick Up.”
Lalu apa tanggapan dari bapak Arif dan Bapak Purnomo? Walau mic mereka off, Aku memperhatikan mereka tertawa ketika aku menyebutkan “Keluarga Indonesia memiliki banyak anak……. kendaraan bermuatan banyak”. sedikit membuatku ingin tertawa juga tapi aku harus merampungkan jawabanku hingga selesai. Hahaha.
3. Jawaban ketika pertanyaan “…. Cara kerja mobil listrik”. Cara kerja mobil listrik sebenarnya simpel. Suatu kendaraan dapat dikatakan sebagai mobil listrik dengan syarat minimal ada 3 komponen. Yaitu baterai, controller, dan motor listrik. Baterai sebagai suplai energi listrik, lalu controller sebagai pengatur besar kecilnya arus yang akan lewat untuk memutarkan motor listrik, dan motor listrik itu sendiri, sebagai penggerak/perubah energi listrik menjadi energi mekanis setelah adanya arus listrik yang mengalir ke motor listrik. Putaran dari motor listrik dapat dijadikan untuk menggerakkan ban kendaraan.
Apakah jawabanku seperti di atas? Tentu tidak. Hahaha. Pikiranku saat itu blank, aku harus menjawab dari mana. Sebenarnya aku ada bekal mengenai cara kerja mobil wuling air ev(karena 2 bulan sebelum ini ada projek disana), namun ketika ditanya seperti ini di dalam suasana wawancara user, tentu grogi dapat membuyarkan pikiran. Lalu apa yang aku lakukan? Aku jawab sebisanya, setahuku, dan semampuku. Apa yang ada diotak aku sampaikan ditambah menjawab harus dengan percaya diri. Begini jawabanku:
“mobil listrik sangat simpel komponennya. Bila kita runut dari semenjak arus listrik rumah/charger masuk ke port charger mobil listrik, lalu mendapatkan converter ac-dc agar bisa disimpan ke baterai. lalu bila mobil ingin digerakkan maka tegangan yang disimpan di baterai akan bergerak melalui power distribution unit/main control unit (MCU) baru masuk ke motor listrik dan gerakannya diteruskan ke roda”.
Entah jawabanku dapat diterima oleh mereka atau tidak, yang penting bagiku aku sudah menjawab sebisaku.
4. Jawaban ketika pertanyaan “… dahulu sistem rem yang digunakan di teknologi tim mobil apakah sudah menggunakan sistem listrik atau belum?”. Jawabanku adalah:
“bisa dibilang untuk mobil kami masuk dikategori mobil prototype pak, sehingga keseluruhan sistem memang yang simpel saja. Pertimbangan kami untuk tidak menggunakan sistem pengereman elektronik dikarenakan sistem itu kompleks, dan dikhawatirkan bila terdapat trouble pada kelistrikan mobil, maka pengereman bisa tidak jalan, malah berbahaya bagi keselamatan driver. Kami masih menggunakan rem hidrolik dikarenakan konstruksi yang mudah dan sudah cukup untuk kebutuhan kendaraan.”
5. Ketika mendapatkan pertanyaan “… dahulu magang di mana?”. Teman-teman, bahwa pertanyaan ini adalah pertanyaan yang paling tidak aku sukai. Bagaimana ceritanya? Jadi seperti ini:
Semasa kuliah kemarin, tepatnya semester 5, aku magang di Garuda UNY Team (GUT). Ya benar, itu bukan perusahaan atau instansi. Tapi GUT adalah organisasi tim mobilku di kampus. Meskipun proyeknya menurutku bagus dan bermanfaat ketiga aku magang di GUT seperti membenahi mobil-mobil dosen, mengurus tim ikut lomba internasional seperti Shell-Eco Marathon, membantu akreditasi jurusan D3 otomotif UNY, hingga melakukan pengabdian masyarakat seperti servis gratis. Tetapi, menurutku ketika aku magang di GUT sebenarnya aku seperti tidak magang. Karena pekerjaan yang aku sebutkan tadi adalah pekerjaan organisasi. Di mana magang menurutku sebaiknya adalah seseorang yang berkegiatan di instansi/bengkel di luar kampus. Misalkan ada embel-embel Instansi a, instansi b, tentu recruiter akan lebih tertarik mengetahuinya.
Sejak lulus dari UNY, pikiranku adalah tidak menyesali sedikit pun aku magang di GUT. Namun selalu terbesit “andaikan aku magang di instansi a”, “andaikan aku magang di bengkel b”. Karena impian- impian lain sudah aku capai seperti dapat berkuliah hingga selesai, aktif organisasi himpunan (ketika aku semester 1-2), mendapatkan program exchange keluar negeri, berprestasi bersama GUT, tetapi hanya 1 yang menurutku kurang yaitu magang di Instansi/bengkel. Namun apa boleh buat, aku akan memakai segala pengalaman yang telah aku dapatkan kemarin dimasa kuliah untuk mendaftar di perusahaan. Aku ingin tahu seberapa layakkah aku diterima di perusahaan?
Lalu aku tidak ingin terlalu larut atas apa yang telah terjadi. Caranya bagaimana? Ketika nanti diminta bercerita tentang pengalaman magangku, aku akan bercerita dan menjelaskan dengan semangat, percaya diri, dan membuat seolah olah itu adalah pengalaman yang luar biasa. Hanya itu jalan satu satunya yang aku tahu. Ubah mindset, cari jalan keluar, dan ubah sudut pandang.
6. Jawaban pada pertanyaan “…. kesulitan komunikasi ketika di luar negeri”. Aku masih ingat, pertanyaan ini termasuk di awal-awal sesi. Dan seketika aku ditanya pertanyaan semacam ini, gairahku dan percaya diriku meningkat tajam. Aku ahli dalam ini. Aku sangat memperhatikan setiap detik apa saja yang aku alami dan dapati di pengalaman-pengalamanku. Aku menjawab:
“tentu pak. Komunikasi antar seseorang yang berasal dari negara berbeda pasti kesulitan. Ada ketika saya berkomunikasi dengan mahasiswa Vietnam, Taiwan, dan Thailand. Tentu yang utama kita akan mengobrol menggunakan Bahasa inggris. Tapi, karena dialek dan pengucapannya mengikuti logat masing-masing negara, tentu susah. Apalagi di Thailand, tepatnya di Bangkok, tempat orang-orang kota, mereka tidak bisa mengucapkan huruf R. ibarat kalau ingin mengucapkan ‘good morning’, tetapi mereka mengucapkan ‘Good Molning’. Mengganti huruf R jadi huruf L. dan ketika perkuliahan tentu ada kesulitan, namun saya harus cepat untuk beradaptasi.”
7. Jawaban pada pertanyaan “sejauh mana paham terhadap budaya di sekitarmu”. Ini pertanyaan unik bagiku. Karena ketika ditanya, aku langsung berpikir untuk apa bapak Purnomo bertanya seperti itu. Namun tanpa berpikir lama, aku menjawab:
“Saya sangat paham terhadap budaya di sekitar saya yaitu Jogja. Saya sejak lahir, SD, SMP, hingga kuliah ada di Jogja. Budayanya seperti bersuara pelan ketika mengobrol, santun, dan sangat hormat kepada orang yang lebih tua”.
Kurang lebih seperti itu jawabanku. Seingatku tidak ada tanggapan Bapak Purnomo, yang malah menjadikanku lebih penasaran lagi mengapa Bapak Purnomo bertanya demikian.
8. Jawaban pada pertanyaan “…. Kemampuan AutoCad, Solidwork, Matlab, apakah ke depan masih kamu gunakan”. Ketika mendapatkan pertanyaan ini, dengan cepat aku berpikir, apakah ada kaitannya posisi MT dengan menggunakan software tersebut. Lalu kusimpulkan, bahwa tidak ada. Sehingga jawabanku adalah seperti ini:
“Kemampuan itu saya dapatkan ketika saya kuliah dan berorganisasi di tim. Tentunya merupakan software keseharian saya ketika membuka laptop. Namun bila nanti diterima di posisi MT ini, saya kira saya akan jarang menggunakannya. Dan di kemudian hari mungkin saya akan lupa cara menggunakan software tersebut, kecuali saya ditempatkan di posisi yang masih menggunakan software tersebut.”
9. Jawaban pada pertanyaan “Apa yang kamu lakukan ketika stres….. “. Ketika mendapatkan pertanyaan seperti ini, aku berpikir, bahwa semua orang pasti pernah merasakan stres, bingung, tidak tahu arah. Dan Bapak Purnomo ingin mengetahui bagaimana caraku menanganinya. Sekejap aku mengingat kapan di mana aku pernah merasakan apa yang ditanyakan Bapak Purnomo. Yaitu ketika aku di Thailand. Ya aku pernah stres waktu itu. Seperti ini jawabanku kepada bapak Purnomo:
“tentu bapak, saya rasa semua orang pasti pernah mengalaminya. Bila saya saat berada di keadaan itu, yang saya lakukan adalah keluar rumah, keluar kos, mencari udara segar, mencari keheningan malam, dingin sepoinya udara berhembus, bercerita kepada alam, pohon, dan air. Berbicara sendirian, berteriak. Bagi saya itu dapat melegakan atas apa yang stuck di pikiran saya”
Teman-teman, Memang udara, pohon, dan air tentu tidak akan membalas ocehan ku . Tapi setidaknya aku mengeluarkan apa yang aku pikirkan. Aku tidak butuh jawaban, karena semua permasalahan menurutku cuma 1 jawabannya, “Just do it, don’t think”. sesimpel motto brand Nike. Kenapa saat itu tidak bercerita ke orang lain? Karena aku terlalu takut untuk merepotkan orang lain. Atau mungkin aku belum menemukan orang yang tepat. Don’t figure it out. I’m chill with my life.
10. Jawabanku ketika ditanya “seberapa berimankah kamu?”. Ketika ditanya semacam ini, aku sudah tidak heran. Maksudku, sudah beberapa pewawancara yang aku temui juga menanyakan hal yang serupa, salah satunya ketika wawancara User di Astra Daihatsu Motor(ADM), dengan pertanyaan “Tadi subuhan jam berapa?” hahaha. Pertanyaan User ADM ini seperti inti dari segala inti. Dengan melihat jam subuh seseorang maka ibarat filter mengetahui kesehariannya, dan seberapa taatnya dia dengan agama. Bila salat subuhnya sempurna, pasti salat lainnya juga tidak akan ditinggalkan.
Tentu semua memiliki alasan, bahwa perusahaan ingin memiliki kandidat yang taat beragama, karena dengan agama, diharapkan orang tersebut berperilaku baik, dapat dipercaya, dan membuat seseorang untuk menghindari dari tindakan curang. Jawabanku kepada Bapak Purnomo adalah “saya Insya Allah adalah orang yang beriman pak. Saya masih salat 5 waktu. Mengaji. Dan berbuat amal-amal kebaikan lainnya”. Memang cukup singkat jawabanku. Tetapi tidak berhenti di situ, aku masih ditanya “coba beri saya buktinya”. Aku menjawab “saya ketika di Thailand, yang tentu tidak semudah di Indonesia dalam mencari masjid, namun setiap salat Jumat, saya selalu mengajak teman-teman saya untuk tidak lupa beribadah Jumat”. Hahah. Apa adanya yang aku sampaikan. Bapak Purnomo dan Bapak Arif menanggapinya dengan gelak tawa sembari menimpali “waduh, kalau begitu nanti misal kerja di sini, bisa mengajak rekan-rekan untuk salat Jumat juga dong?”. Saya berkata “tentu bisa pak :D”. suasana menjadi rileks kala itu karena tawa ini.
11. Jawaban ketika ditanya “apakah aktif sosial media?” dan “apakah ada blog pribadi?”, mungkin aku jadikan satu bahasan ini. “iya bapak, saya aktif bermain sosial media, seperti Instagram, Facebook, LinkedIn. Saya buka tiap hari untuk bermain sosmed”. Dan untuk pertanyaan blog, aku menjawab:
“saya juga ada blog pribadi pak. Sebagai tempat menuangkan cerita, pengalaman, ataupun unek-unek saya. Meskipun blog saya belum saya blow up/upgrade kan untuk menjadi banyak dibaca orang-orang, namun saya ketik bebas sebagai tempat saya bercerita di wadah baru. Karena menurut saya berbeda ketika mem-posting di Instagram, facebook, bila di blog terasa lebih bebas dan leluasa”
12. Jawaban ketika ditanya “…. Seberapa menjengkelkankah kamu di keluarga, oleh Ibumu terutama”. Hahaha. Ini main jujur jujuran. Lagi. Aku menjawab apa adanya. “Saya menjengkelkan oleh ibu saya pada di sifat bandelnya saya pak. Terkadang saya tidak mematuhi arahan ketika menurut saya yang saya inginkan akan berdampak positif kepada saya, namun tidak sejalan dengan rasa kekhawatiran ibu saya”.
Menurutku jawabanku di atas sangat singkat. Memang aku ingin menjawab sesingkat mungkin. Cukup bandel memang diriku ini. Contohnya Ibuku memintaku untuk membatalkan exchange ke Thailand, tapi aku tetap berangkat. Ibukku melarangku ambil vaksin, tapi aku vaksin hingga dosis 4. Ibukku melarangku untuk ikut berdemo pembebasan palestina, tapi aku tetap ikut. Oh iya, ketika selesai wawancara, aku juga bertanya kepada ibukku, “buk tadi andri ditanya seperti ini, kalau menurut Ibuk, andri menjengkelkannya bagian apa?”, jawaban ibukku pun sama seperti yang aku duga “kamu bandel”. Hahaha :).
13. Jawaban ketika ditanya “seberapa yakin kamu diterima di perusahaan kami”. Ketika mendapatkan pertanyaan seperti ini, hanya satu jawabanku yang aku yakin adalah benar.
“saya yakin 100% saya diterima di perusahaan ini. Berdasarkan job deskripsi MT Service Area lalu mencocokkan dengan kemampuan saya seputar otomotif, maka saya yakin saya layak diterima”
Bila teman teman suatu saat nanti ditanya demikian, maka jawablah seperti yang saya contohkan diatas. Jangan tanggung 95%, bahkan 99%. Tembak saja 100% yakin. Karena menurutku, siapapun orang itu bila dia yakin, maka menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi dan benar benar siap untuk diterima dan siap menerima tantangan perusahaan.
14. Jawaban ketika ditanya “Dalam satu bulan ini sudah wawancara kerja di mana saja?”. Dalam benakku, dengan sekejap mungkin maksud bapak Purnomo ingin tahu seberapa serius seseorang ingin berjuang mendapatkan pekerjaan. Maka aku jawab “pada awal Desember ini saya mengikuti recruitment bersama Beam Mobility, perusahaan Skuter dan Sepeda Listrik Multinasional. Saat itu mereka tertarik dengan profil linkedIn saya dan mulailah lanjur wawancara bersama HRD dari India, dan User Engineering Head dari Singapore, namun saya tidak lolos di interview User”
Ternyata banyak juga pembahasan pertanyaan dan jawaban yang aku berikan. Hampir semua pertanyaan yang ditanyakan aku jadikan pertanyaan penting sehingga aku bahas hingga 14 poin. Hahaha. Maklum teman-teman, postingan kali ini adalah postingan pengalaman pertama kali aku diterima kerja. Dan bila tidak aku ketik sesegera mungkin, bisa saja aku lupa dikemudian hari. Itulah fungsinya aku mengetik sebanyak ini. Agar dikemudian hari aku mengingat kembali, aku bersyukur kembali, siapa orang-orang yang berkontribusi di perjalanan karier ku, dan perusahaan mana yang pertama kali meminangku. Itu sungguh sangat berarti buatku.
Selain pertanyaan-pertanyaan yang menurutku unik di atas, ketika sesi tanya jawab inti berakhir, dan sebelum aku mendapat giliran untuk bertanya, pak Purnomo bertanya kepadaku singkat “coba dong, perlihatkan apa yang kamu tulis itu. Kok kadang menundukkan kepala dan menulis?”. Teman-teman, sudah menjadi kebiasaanku ketika wawancara, se enggaknya aku membawa bolpoin dan buku ataupun bisa secarik kertas. Yang fungsi utama pertama adalah aku ingin menulis nama orang yang mewawancaraiku, dan terlebih aku ingin mencatat bila ada poin penting yang disampaikan oleh pewawancara, karena itu pasti sangat berharga di kemudian hari. Entah menjadi bekal di tahap recruitment selanjutnya, ataupun menjadi catatan pribadiku. Sehingga aku menjawab:
“ohh ini pak (dengan sekilas aku menunjukkan lembar tulisku di webcam). Saya hanya mencatat nama bapak Purnomo dan bapak Arif di buku saya, agar saya tidak lupa siapa pewawancara saya. Dan juga dilembar ini ada tulisan kecil yang saya tulis sebagai penyemangat saya untuk berani tampil di hadapan bapak-bapak yaitu ‘Nothing to Lose’, bahwa saya akan ikut wawancara ini apa adanya, dan bisa rileks tanpa beban”.
Untuk teman-teman nantinya, memang boleh saja menurutku untuk melakukan apa yang aku lakukan. Namun, tetap jaga keprofesionalan. Dalam artian, jangan terlalu sering menundukkan kepala dan terpecah fokusnya untuk tidak menatap mata dari para pewawancara. Aku pun seperti itu. Terkadang sambil menatap pewawancara, namun tanganku ikut bergerak sambal menulis poin-poin penting. Ibarat kaya ketika masa kuliah, dosen bisa berbicara begitu banyaknya, sedangkan mahasiswa perlu berubah menjadi mesin ketik yang siap untuk mencatat dengan singkat, padat, jelas, dan cepat.
Ketika aku mendapatkan giliran untuk bertanya kepada bapak Purnomo dan Bapak Arif, tentunya aku tidak akan membuang kesempatan ini untuk mengetahui lebih lanjut dari pekerjaan seorang MT Service Area besok. Pertanyaan yang aku ajukan adalah sama seperti yang aku tanyakan kepada Ibu Fani di wawancara HRD sebelumnya. Mengapa perlu aku tanyakan kembali kepada User? Karena User adalah atasan kita ketika bekerja nanti. Tentunya User lebih mengerti dan paham mengenai servis area dibandingkan HRD.
Kurang lebih pertanyaanku seperti ini “Yang pertama, apa tantangan di posisi MT Service Area ini pak? Dan yang kedua, tentunya Posisi MT ini sudah pernah ada orang yang menempati. Menurut perhatian bapak, apa yang perlu dikoreksi di pegawai yang lalu? Terima kasih.”. Begitulah pertanyaanku sembari aku sedikit gugup dan bingung untuk merangkai kata-kata yang paling baik.
Bapak Arif menjawab untuk pertanyaan pertama. Beliau menjelaskan bahwa nantinya Service Area bergerak di Sales Operation, sebagai jembatan antara Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dengan dealer agar dealer-dealer dapat berkembang, lalu pekerjaan ini lebih banyak survei ke dealer-dealer, tidak banyak diam di kantor pusat, dan sebagainya.
Sedangkan Bapak Purnomo menjawab untuk pertanyaan kedua. Menerangkan dengan kalimat pembuka yang ringkas, yakni
“Siap ke mana saja dan kapan saja. Fisik siap & Punya Iman.”
Kata-kata di atas sudah menggambarkan apa yang akan dikerjakan oleh Service Area. Yaitu banyak survei ke dealer dealer, tidak hanya di Jabodetabek saja, tetapi seluruh wilayah Indonesia yang termasuk wilayah operasi Suzuki. Siap bepergian maka harus siap fisiknya juga. Ada juga keharusan untuk seorang Service Area memiliki SIM A, karena akan sering berpergian menggunakan mobil. Di kalimat terakhir ada “punya iman”. Tentunya di semua pekerjaan, harus memiliki iman yang kuat. Tidak mudah terpancing dari godaan-godaan yang dapat mengganggu pekerjaan maupun integritas dalam bekerja.
Dilanjut Bapak Purnomo menambahkan bahwa beliau tidak menerima orang yang “siap belajar” tetapi “siap kontribusi”. Tentunya semasa kuliah kita telah belajar banyak hal, dan waktu kerja inilah kita akan menerapkan apa yang telah kita dapatkan semasa kuliah untuk diterapkan di dunia kerja. Perusahaan tentu tidak mau buang-buang waktu untuk melatih pegawai dari awal lagi, karena sejatinya fresh graduate pun juga sudah memiliki bekal pengalaman. Istilahnya memang sudah tepat untuk “siap` kontribusi”, walaupun nantinya ketika sudah diterima pekerjaan, tetap ada pengenalan satu dua kali, namun sisanya seseorang akan belajar dengan sendirinya di lapangan, menemukan pengalamannya sendiri.
Selain itu, pak Purnomo juga menambahkan untuk “siap mental” di pekerjaan kali ini. Karena pegawai-pegawai sebelumnya yang tidak kuat karena baper atau bawa perasaan. Setiap omongan dan budaya yang ada di pekerjaan tentu jangan sampai diambil hati, terima dan laksanakan saja. Jawaban beliau kali ini menjadi kata kunci untuk pertanyaan yang lalu tentang “sejauh mana paham terhadap budaya di sekitarmu”. Aku menarik benang merah bahwa ketika dilingkungan baru, maka kita harus paham dengan budaya baru dan budaya sekitar, jangan sampai perbedaan budaya yang tidak sreg diambil hati.
Cukup hingga di situ tanya jawab antara aku bersama user. Aku tidak bertanya lebih banyak karena 2 pertanyaan sudah cukup bagiku. Tentunya aku juga tidak ingin mengambil banyak waktu dari para user.
Waktu diberikan kembali ke Ibu Fani. Beliau menjelaskan bila proses wawancara user ini lolos, maka ada step-step berikutnya yang perlu dijalani. Namun penjelasan beliau sangat cepat hingga aku tidak bisa mencatatnya dengan baik. Yang berhasil aku catat bahwa ke depan akan ada interview Departemen Head -> HR Manager -> dan Offering. Hanya itu yg berhasil aku tulis, di mana sebenarnya Ibu Fani menjelaskan lebih banyak namun terlalu cepat bagiku. Mungkin Ibu Fani sudah mengucapkan kalimat penjelasan seperti itu berulang-ulang selama beliau menjadi HRD, maka bisa mengalir begitu cepatnya. Di akhir, ketika diberi kesempatan oleh Ibu Fani apakah ada yang kurang jelas, aku hanya mengatakan “tidak ibu, sudah cukup”.
Perasaan lega mengalir di sekujur tubuh. Hanya satu yang kuingat, bahwa aku ingin makan. Rasa laparku seperti memuncak. Ya memang sebenarnya aku adalah orang yang mudah lapar juga si. Masih kuingat bahwa saat itu, diruangan yang sama, ada adik tingkat, Avika, seorang designer garuda. Aku ajak dia untuk mencari makan di sekitar kampus, makan soto ayam yang ada di sebelah barat Gedung LPPMP UNY yaitu Taman Kuliner. Makan sambil bercengkerama, sharing-sharing tentang apa yang baru saja aku lakukan, seputar magang, dan Garuda UNY.
Esoknya tanggal 28 Desember 2022 aku mengawali hari seperti biasa. Berangkat membengkel di SND Car Service bersama Mas Sidik sejak jam 8 pagi. Yang seperti sudah aku deskripsikan sebelumnya, nantinya di bengkel sedari pagi hari hingga sore, lalu malamnya belajar Bahasa Inggris dengan membaca buku untuk menambah bekal vocabulary, atau menonton film inggris untuk meningkatkan skill listening.
Bagaimana dengan hasil wawancara user? Di pagi itu, aku tidak ber ekspektasi lebih. Lolos atau tidak saat itu tidak ada beban sama sekali di pikiranku. Jika lolos maka alhamdulillah, lalu aku harus bersiap bertempur lagi di proses selanjutnya, namun jika tidak lolos maka aku sudah ada kegiatan yang aku senangi yaitu membengkel, mengikuti Mas Sidik.
Di pikiranku saat itu, bila di bulan-bulan ke depan meski hingga 6 bulan membengkel di Mas Sidik pun tidak masalah. Aku bisa belajar banyak di sana. Bila sudah 6 bulan di Mas Sidik, di angan-anganku adalah aku berganti ke bengkel lain yang mungkin lebih modern, atau membengkel ke bengkel resmi. Tentu sesekali aku tetap akan mendaftar pekerjaan bila ada lowongan yang menarik. 1 bulan sekali untuk ikut pendaftaran menurutku cukup. Tetap pantang mundur, manfaatkan sehari hari untuk terus belajar dan beraktivitas.
Hingga siang hari setelah makan siang bersama Mas Sidik di rumahnya, tepatnya pukul 13:35, aku mendapatkan notifikasi gmail di HPku, aku buka, itu merupakan email pemberitahuan dari Ibu Fani. Aku LOLOS di tahap Interview User. Perasaan senang mengalir di nadiku. Aku baca kalimat demi kalimat pada email itu agar mengetahui apa informasi selanjutnya. Ada tahap di depan yang perlu aku jalani yaitu Tahap Online Assesment.
TAHAP ONLINE ASSESMENT
Dari yang kudapat dari email Ibu Fani, Tes ini akan dilakukan oleh Vendor dari PT Suzuki Indomobil Motor yaitu Optimus Consulting. Akan dilakukan pada Rabu, 4 Januari 2023. Tentunya habis libur tahun baru. Aku perlu menyiapkan kartu identitas, menyiapkan perangkat laptop/komputer yang akan digunakan, memastikan jaringan internet stabil & kuat. Saat itu link untuk pengerjaannya belum diberikan. Pihak Optimus sendiri yang akan mengirimkan link pengerjaan beserta detail informasi lainnya.
Tahap ini merupakan tahap pengujian psikologi calon karyawan dan dicari tahu kepribadiannya. Perkiraanku saat itu, tes ini akan sama seperti tes-tes psikologi yang pernah aku lakukan saat pendaftaran kerja di tempat lain. Sehingga aku telah mengerti seperti apa gambaran tesnya besok.
Aku perlu menunggu hingga 6 hari untuk baru mendapatkan email dari Optimus (semenjak dinyatakan lolos interview user), tepatnya tanggal 3 Januari 2023. Selama menunggu itu, aku sempat ingin bertanya ke Ibu Fani mengapa emailnya belum juga dikirimkan. Di samping itu aku juga percaya kepada tim recruitment bahwa nanti akan dikirim sebelum tanggal 4, bahwa memang disengajakan nanti pengirimannya. Aku khawatir bila aku banyak bertanya maka aku terkesan terburu buru, maka aku simpan pertanyaanku.
Informasi dari Optimus Consulting, Tes dapat dilakukan sedari jam 8:00 hingga 23:59. Terdapat himbauan untuk mengerjakan tes sesegera mungkin, memastikan internet stabil, dan memastikan software browser Google Chrome/Mozilla Firefox di versi terbaru. Tertera juga link tes, lalu ada email dan password yang menjadi akunku untuk mengerjakan tes tersebut.
Aku izin kepada Mas Sidik untuk tidak ke bengkel di pagi hari besok. Aku akan datang ke bengkel setelah selesai mengerjakan Assesment ini. Tentunya aku tidak lupa juga untuk meminta doa dari Mas Sidik dalam kelancaranku ketika mengerjakan tes ini.
Yapp. Meski diberikan waktu mengerjakan hingga batas pergantian hari, tetapi aku memilih mengerjakan di awal waktu. Keyakinanku adalah bila mengerjakan di awal waktu, maka data ku akan terpampang di sistemnya Optimus agar menjadi kandidat yang pertama-tama mengerjakan. Di samping itu, mengerjakan di pagi hari tentu otak masih fresh. Juga berdasarkan pengalaman yang lalu, bila ada trouble ketika mengerjakan, maka dapat segera minta pertolongan kepada pihak terkait untuk dapat dibantu masalahnya. Tentunya bantuan tidak dapat didapatkan bila mengerjakan di waktu mendekati deadline.
Rabu, 4 Januari 2023. Aku memilih mengerjakan di rumahku. Sebelumnya aku juga telah membeli cadangan kuota internet bila ada trouble di wifi rumah maka aku ada back up. Aku buka laptop ASUS ku yang kameranya sangat-sangat kecukupan, alias seperti banyak semut semunya ketika di layar. Hahaha. Karena ini hanya tes psikologi yang dimana aku akan bertemu dengan robot tes, maka aku tidak terlalu mementingkan menggunakan laptop dengan webcam kamera yang bagus. Berbeda bila di tahap wawancara apa pun, maka aku akan meminjam laptop adikku, Amri yang laptopnya memiliki webcam layak. Agar apa? Karena menurutku, penampilan juga menjadi penting. Kita harus tampil di hadapan recruiter dengan gambar dan penampilan terbaik.
Seingatku aku membuka laptop di waktu 8:30 WIB. Membuka email, men klik link dari Optimus, dan memasukkan email dan password yang telah diberikan. Diawali dengan membaca peraturan tes lalu foto wajah dengan memegang KTP.
Teman-teman, sedikit sharing, zaman ini, Sistem tes psikologi online seperti ini sudah sangat canggih. Maksudku Canggih adalah dalam artian keamanannya. Perusahaan tentu telah membuat sistem tes sedemikian rupa agar mencegah terjadinya tindak kecurangan oleh pelamar. Caranya beragam. Seperti untuk memastikan agar benar-benar pelamar yang mengerjakan tanpa joki, maka ketika tes sudah dimulai, webcam akan mengambil gambar secara periodik untuk memastikan hanya pelamar yang mengerjakan. Selain itu, untuk memastikan pelamar tidak membuka tab website tambahan atau kalkulator atau alat bantuan di computer/pc-nya, maka sistem akan membuat alert/notif/peringatan pada layar ketika cursor bergerak di luar batas area pengerjaan. Bila diteruskan, punishmentnya beragam. Bisa pengerjaan akan dinyatakan selesai saat itu juga atau akan menjadi catatan di proses recruitment bahwa pelamar tersebut telah melanggar berapa kali ketika mengerjakan tes. Sungguh strict sekali bukan?
Selayaknya tes psikologi biasanya. Terdapat tes kecermatan angka-angka (menambah, mengurang, mengalikan, membagi) namun masih dalam hitungan yang bisa diawang/bisa dihitung di pikiran. Lalu ada tes kemiripan gambar, misal ada 5 gambar, dicari 2 gambar yang mirip. Ada tes Bahasa Indonesia antonym dan sinonim. Ada tes “jika dan maka”. Dan terakhir ada tes kepribadian di mana disodorkan berbagai macam pilihan kalimat/pernyataan lalu kita memilih mana yang menggambarkan diri sendiri.
Kalau boleh jujur, beberapa tes psikologi yang pernah aku kerjakan, pasti ada beberapa sesi tes yang lebih susah dibanding sesi lainnya. Misal ada yang susah di angka-angkanya, seperti ketika aku tes di Astra Daihatsu Motor, namun di bagian tes lain cukup mudah. Ada yang susah di gambar-gambar mirip, seperti ketika aku tes bersama Honda Prospect Motor juga Kawan lama Group, namun di bagian angka-angkanya susah. Di lain recruitment ada yang susah di “jika dan maka”. Untuk di Suzuki kali ini, hampir aku anggap 80% aku kesusahan mengerjakan sesi-sesinya. Setiap mengerjakan satu sesi, selalu aku menghela nafas, sedikit kecewa mengapa aku tidak bisa mengerjakannya lebih cepat, mengapa aku terlalu lama sehingga soal soal tidak tergarap semuanya. Kadang hanya 50%, bahkan ada yang hanya 40%.
Aku memiliki kepercayaan diri yang tinggi ketika menjalani tes psikologi. Karena menurutku, perusahaan hanya akan mengetes apakah pemikiran dari pelamar masih normal atau tidak, masih bisa diajak problem solving atau tidak, masih kuat under pressure atau tidak. Seakan-akan aku selalu yakin bila diberi kesempatan tes psikologi, aku akan lolos 100%, dan Alhamdulillah seperti itulah hasilnya yang lalu-lalu. Tetapi ketika Tes Assesment Suzuki ini selesai, persenan aku yakin lolos itu berkurang. Rasanya poin assesmentku akan kecil. Aku hanya pasrah kepada Allah. Bila lanjut maka alhamdulillah, bila tidak lanjut maka aku sadar, bahwa aku belum layak.
Menjalani sisa waktu pada hari itu dengan berangkat ke bengkel Mas Sidik. Aku ditanya “wis rampung tes e? pie hasil e?”, kujawab “wis mas. Yo paling hasil e ngenteni 1 minggu kanti 2 minggunan maks”. Kami bercengkerama di atas motor menuju rumah pelanggan dekat stadion maguwoharjo yang mobilnya butuh dijemput.
Hingga di hari Jumat, 6 Januari 2023, pukul 10:32, ketika aku sedang membengkel bersama Mas Sidik, aku baru tersadar terdapat pesan whatsapp dari Ibu Fani satu jam yang lalu bahwa aku lanjut ke proses Interview User Lanjutan. ini menandakan bahwa Tes Assesment ku yang lalu LOLOS. Beliau menanyakan apakah aku bisa melaksanakan tes di hari Senin, 9 Januari 2023 pukul 14:00 nanti. Lalu ku jawab:
“Insya Allah bisa bu Fani”
Perasaan senang dan bangga ada di hari itu. Jum’at berkah. Aku baca perlahan di email yang juga dikirimkan oleh Ibu Fani. Di sana tertera lebih detail ketentuan apa saja yang perlu dipersiapkan. Dan yang menjadi tantangan adalah, di interview user lanjutan nanti, aku perlu mempersiapkan presentasi maksimal 10 menit mengenai:
1. Pengalaman di pekerjaan terakhir
2. Bagaimana mengelola bengkel mobil
3. Usulan untuk meningkatkan revenue bengkel mobil
Dan Dimulailah Sesi Klimaks dari Tulisanku ini.
REGROUP AND TAKE ACTION
Pertama-tama, setelah membaca email dari Ibu Fani, tentu aku share info tersebut kepada Mas Sidik. Beliau bangga terhadap step yang telah aku jalani. Di hari jumat, jam istirahat dimajukan oleh Mas Sidik, yang awalnya istirahat mulai jam 12, sekarang jam 11 sudah istirahat. tentunya untuk alasan lebih siap menyambut salat jumat. Sambil makan siang di rumahnya, kami mengobrol jauh tentang Suzuki, mengelola bengkel, serta keunggulan mobil brand Suzuki.
Aku menanyakan kepada Mas Sidik “Sabtu besok bengkel buka boten mas? Kulo ingin tanya-tanya lebih terkait mengelola bengkel dari pengalaman Mas Sidik”. Beliau menjawab “Buka. Besok dateng wae. Lebar iki yo isih tak pikirke bahasan sing iso ngedukung mas nggo presentasi besok”. Karena bengkel ini bengkel rumahan, maka Sabtu dan minggu adalah waktu yang fleksibel. Bila ada hajatan seperti Sabtu pada minggu lalu, ada acara nikahan tetangganya Mas Sidik, maka bengkel tentunya akan tutup, namun bila tidak ada, maka bengkel akan buka.
Di hari itu, aku meninggalkan bengkel lebih awal, tepat 11:30. Aku sudah izin di hari kemarin kepada mas Sidik bahwa siang hari setelah jumatan ini, aku ada acara di kampus, sehingga aku ingin jumatan di kampus saja.
Dalam perjalanan menuju kampus, pikiranku sudah ke mana-mana. Rencanaku untuk membuat materi presentasi tergambarkan di imajinasiku. Untuk menjawab point nomor 1 sepertinya akan mudah. Namun untuk menjawab point nomor 2 dan 3? Aku berpikir keras selama di perjalanan. Aku tidak ada pengalaman mengelola bengkel. Bahkan bekerja di bengkel saja baru kumulai baru-baru ini. Aku yakin, presentasi ini akan menjadi nilai penting. Bila aku tidak memiliki bahan yang benar-benar akurat, maka aku akan kalah.
Aku berpikir, aku harus bertanya kepada dosen-dosen otomotif UNY yang memiliki pengalaman serupa di dunia industri/bengkel otomotif. Terbayang di pikiranku saat itu ada Bapak Zainal, Bapak Solikin, serta Bapak Sutiman. Bapak Zainal memiliki pengalaman di dunia industri Hino. Bapak Solikin juga ahli dibidang otomotif. Namun, Bapak Sutiman lah yang paling kredibel dan berpengalaman di Bengkel Otomotif. Beliau pernah menjadi kepala bengkel resmi Nissan.
Aku hafal bahwa di hari Jumat, Bapak Sutiman memiliki kebiasaan salat Jumat di Masjid Polsek Bulaksumur. Maka kutancapkan gas motor, bahwa masjid tersebut adalah tujuanku. Kali saja ketika usai salat Jumat, aku bisa meminta waktunya sebentar untuk mengobrolkan hal-hal tentang mengelola bengkel.
Benar saja. Ketika aku sudah menaruh motor, ambil wudhu, dan masuk ke masjid, Bapak Sutiman sudah duduk di barisan depan, di tempat biasa yang aku selalu amati. Aku berharap dan berdoa, agar hari ini dapat lancar segala rencana yang aku buat.
Ketika salat Jum’at usai. Aku tidak grusah-grusuh untuk mendapatkan nasi gratis jumat dari masjid, biarkan saja para bocil dan orang lain yang lebih membutuhkan. Selain itu karena aku lebih fokus untuk memperhatikan gerak-gerik dari bapak Sutiman. Aku menuju ke belakang, tempatku menaruh sepatu lalu memakainya. Sambil memperhatikan kapan Bapak Sutiman akan keluar.
Ketika Bapak Sutiman keluar, aku pun mendekat dan mencium tangannya. Hanya obrolan sedikit saling menanyakan kabar masing-masing. Namun aku tidak bisa memaksakan mengobrol lebih jauh, karena ada rekan dosen beliau yang juga mengajak obrol Bapak Sutiman. Aku pun mundur dan berpikir untuk cari cara lain. Aku hanya menunggu di parkiran motor di depan masjid, melihat Bapak Sutiman berjalan kaki menjauhi area masjid menuju kampus. Ya, aku harus menemuinya lagi di area kampus.
Kunyalakan motor Supra 125x ku, menuju kampus, memasuki area parkiran Fakultas Teknik, parkir, dan berjalan menuju Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif. Setelah sampai area jurusan, aku mendengar suara Bapak Sutiman ada di Lantai 2 Lab Desain Lama (Bengkel Otomotif Atas). Di Bengkel Otomotif Atas sudah 2 tahun menjadi tempat anak-anak garuda UNY untuk menggarap kerjaan bagian desain, komputer, sosial media, dsb. Dan memang Bapak Sutiman adalah dosen pembimbing Garuda UNY yang paling top. Beliau sering mengecek setiap ruangan yang menjadi markas Garuda UNY dalam berkarya. Aku memilih menunggu di lantai 1, dan berharap dapat mencegat Bapak Sutiman ketika sudah turun dari lantai 2.
Saat Bapak Sutiman turun dari lantai 2, barulah kita bertemu 4 mata. Aku mengikuti Bapak Sutiman yang sedikit terburu-buru untuk membuka pintu geser Bengkel Otomotif yang masih terkunci, karena teknisi bengkel belum juga kembali dari salat Jumat. Aku sampaikan maksudku kepada beliau, dan barulah kita dapat berdiskusi meski sambil berdiri di depan bengkel otomotif uny.
Bapak Sutiman mengapresiasi progresku dalam melamar di Suzuki Indomobil Motor. Besok Senin akan ada Interview User Lanjutan dan aku perlu mempersiapkan bahan materi tentang pengelolaan bengkel. Mulailah bapak Sutiman bercerita tentang pengalaman beliau mengelola bengkel saat itu. Inovasi apa yang beliau lakukan, serta memberikan saran beberapa materi yang mungkin bisa aku tampilkan di power point. Namun, beliau juga berpesan seperti berikut:
“Zaman saya mengelola dahulu, tentu berbeda dengan zaman sekarang. Ada penyesuaian-penyesuaian yang terbarukan dalam mencari customer, menyamaratakan kemampuan teknisi, dan pemanfaatan IT. Kamu tidak bisa meniru cara saya dalam mengelola bengkel, karena akan terkesan kamu tidak ada inovasi. Kamu harus membuat cara-cara inovasi versi dirimu. Tidak apa-apa bila idemu terkesan idealis, namanya juga non-pengalaman. Kembangkan konsep bengkel apa yang ada sekarang lalu dikembangkan oleh tim kreatif”
Selain kalimat yang beliau utarakan di atas, aku juga merekam pembicaraan kami selama 10 menit. Nantinya ku review kembali ketika sampai rumah, dan dari obrolanku bersama beliau, catatanku mencapai 3 lembar kertas A5.
Di akhir sebelum bapak Sutiman meninggalkanku, beliau memberi saran untuk aku bisa menemui suami dari Ibu Ayu. Suami Ibu Ayu merupakan pegawai di Suzuki. Diharapkan aku bisa bertanya lebih terkait bengkel resmi Suzuki. Bagaimana bengkel Suzuki bekerja? Mengelolanya? Serta cara meningkatkan revenuenya?
Ibu Ayu sendiri merupakan Dosen Otomotif UNY baru yang setahuku saat itu baru 2 tahun bekerja menjadi dosen Otomotif UNY. Aku tidak sempat mendapatkan kuliah dari Ibu Ayu, namun aku pernah terlibat dalam suatu proyek bersama Ibu Ayu di pembuatan video Animasi Cara Kerja Mobil Listrik Wuling Air EV. Sehingga kami sama-sama saling mengenal.
Setelah aku pamit ke Bapak Sutiman, tanpa pikir panjang, sambal berjalan menuju parkiran motor, aku merangkai teks WA kepada Ibu Ayu mengenai maksudku ingin bertemu dengan suami beliau. Suami Ibu Ayu bernama Donny. Aku diberikan kontaknya dan aku mulai merangkai kembali teks kepada Bapak Donny.
Ketika teks rangkaian ku terkirim, cukup 5 menit saja untuk bapak Donny merespons. Kita dapat mengobrol besok hari jam 3 sore. Pak Donny juga meminta ku untuk mengirimkan teks email yang kudapat dari Bu Fani. Karena tentu Pak Donny bisa mengetahui lebih detail apa saja informasi yang ada di email. Karena presentasi besok mengenai mengelola bengkel dan meningkatkan revenue bengkel, Pak Donny mengatakan akan berdiskusi dengan Service Manager (Kepala Bengkel) tempat beliau bekerja untuk mengetahui apa saja pointnya.
Malamnya, aku meringkas apa saja kejadian yang ada pada hari itu dan mencatat apa saja yang akan aku lakukan hari Sabtu besok. Esok hari juga tidak kalah hectic. Rencananya sedari pagi hingga siang aku akan berada di bengkel Mas Sidik, sambil mengerjakan mobil dan mengobrol mengenai pengelolaan bengkel rumahan. Dan sorenya aku akan bertemu dengan Bapak Donny, membicarakan dari seseorang yang benar benar tahu lapangan, tahu cara kerja Bengkel Suzuki.
Sabtu pagi aku menjalani hari seperti biasa. Sampai di bengkel Mas Sidik pukul 8 pagi. Jam segitu terkadang belum dimulai juga aktivitas bengkel. Masih bisa makan jajanan yang disediakan, serta makan rambutan di depan rumah yang buahnya sangat banyak.
Membengkel dengan peralatan sederhana, beberapa alat Special Service Tool (SST) tidak tersedia, namun bila dibutuhkan, Mas Sidik membuat alat tersebut secara handmade. Selain itu peralatan tidak ditata rapi, hanya dibiarkan di tempat terakhir digunakan, agar esoknya masih ingat. Tetapi kalau yang menggunakan peralatan lebih dari 1 orang, tentu akan rada susah. Di sini belum tersedia engine scanner, sehingga bila perlu ada diagnosis kendaraan EFI, maka Mas Sidik akan membawa mobil ke bengkel temannya, hanya sekedar untuk scan. Setelah scan, ditemukan problemnya, mobil dibawa pulang dan dikerjakan sendiri. Namanya saja bengkel rumahan, standarisasinya belum ada.
Dalam kegiatan membengkel, tentu tidak hanya diam di tempat. Ketika mobil yang diservis memerlukan part penggantian dan bila stok di Gudang Mas Sidik tidak ada, maka aku akan keluar mencari partshop mulai dari yang terdekat hingga jauh pun aku datangi asal tersedia part yang dimaksud. Begitu seterusnya hingga penjaga partshopnya sudah hafal denganku.
Pagi hingga siang terasa sangat cepat. Sambil memperbaiki mobil, Mas Sidik juga sharing poin-poin terpenting dari pengelolaan bengkel. Seperti kepuasan pelanggan nomor 1 dan kualitas layanan servis. Selain itu Mas Sidik kembali sharing tentang membandingkan produk brand suzuki dengan brand lain. Bahwa brand Suzuki sangat mudah pencarian sparepartnya meskipun mobil sudah tua diatas 10 tahun. Berbeda dengan brand lain, sparepartnya mulai sulit dicari. “semua part yang ada di katalog buku part suzuki, pasti masih ada stoknya” itulah kata-kata yang sangat aku ingat dari testimoni Mas Sidik.
Sekitar pukul 14:00 aku sudah berpamitan dengan Mas Sidik. Menuju tempat sharing ilmu berikutnya, yaitu rumah Bapak Donny. 50 menit lamanya perjalanan dengan motor untuk sampai di rumah Bapak Donny, di belakang pasar hewan Pasty Jogja. Aku masukkan motor di garasi, masuk ke rumah, dan duduk di ruang tamu.
Aku memperhatikan sekeliling ruang tamu itu. Cat tembok dalam berwarna pink. Cat tembok luar pun berwarna pink. Aku sering heran mengapa background Bu Ayu ketika zoom meeting warna temboknya pink. Bu Ayu pun terkadang zoom menggunakan headset berwarna pink. Ternyata memang rumahnya identik dengan warna pink, baik luar maupun dalam. Jadi inilah jawabannya. Dan terlebih lagi, aku datang dengan batik yang berwarna dasar pink dengan corak batik abu - abu. Hahaha. Lengkap sudah :)
Aku perkenalan diri, menyatakan maksud dan tujuan datang kemari bertemu dengan Bapak Donny. Ibu Ayu pun juga ada di ruangan, dan juga kedua anak mereka yang masih kecil - kecil (mungkin baru masuk SD). Tidak pikir Panjang, Bapak Donny langsung sharing dan bercerita apa pun yang ia ketahui hingga aku terlupa untuk merekam 10 menit pembicaraan awal.
Banyak istilah dan ilmu baru tentang pengelolaan bengkel resmi yang aku dapatkan dari Bapak Donny. Aku yang meskipun merupakan lulusan otomotif uny, kosakata pada bengkel resmi banyak yang aku tidak paham. Cara kerjanya, poin pentingnya, apa yang bisa di improve, kendalanya apa, dan lain lain. Di sini Bapak Donny menjelaskan secara runtut dan dengan kosa kata yang sekiranya mudah untuk aku pahami.
Kala itu aku sangat banyak mencatat, hingga tulisanku susah dibaca (hahaha, memang terkadang aku susah membaca tulisanku sendiri bila terlampau cepat). karena saking banyaknya. Terkadang pandanganku menatap Bapak Donny, namun tanganku berdansa mencatat. Namun juga kadang Bapak Donny memang memberikanku waktu untuk mencatat apa saja yang ingin aku catat dari info yang beliau berikan. Ibarat beliau baru bertemu dengan orang baru yang haus akan informasi.
Hampir 2 jam lamanya yang terpampang di recorder hpku. Nantinya record ini akan aku setel ulang untuk mengoreksi/menambah dari 10 halaman A5 catatanku yang hari ini telah aku dapatkan. Kali aja ada yang salah dengar atau terlewatkan.
Hari sudah melewati jam 5, aku cukupkan informasi yang telah aku dapatkan. Izin untuk salat asar dahulu di rumah beliau. Setelah salat, lanjut bercengkerama ringan di ruang tamu sambil menyantap snack yang disediakan. Hingga berpamitan, meminta maaf bila telah mengganggu waktu keluarga Ibu Ayu, dan tak lupa meminta doanya agar dilancarkan proses ke depan. Aku sangat berterima kasih kepada Bapak Donny dan Ibu Ayu sekeluarga yang telah memberikan waktunya kepada saya. Tak akan aku lupakan hari itu.
Kunikmati perjalanan sore itu dengan perasaan syukur. Memang belum pasti aku diterima di Suzuki. Namun apa pun itu aku selalu bersyukur. Memandang langit yang sangat indah. Berwarna biru, ungu, dan oren yang bergradasi indah. Angin sepoi - sepoi menambah kepuasan perjalanan pulang sore itu.
Sampai rumah, aku mendengarkan kembali rekaman yang aku dapatkan. Ada 4 lembar tambahan. Sehingga 14 lembar catatan dari Bapak Donny, 3 lembar dari Bapak Sutiman, serta 1 lembar dari Mas Sidik. Itu semua akan menjadi bahanku menyusun presentasi power point di hari minggu, untuk Bersiap berperang di hari Seninnya, yaitu Interview User Lanjutan.
GENDERANG PERANG DITABUH
(INTERVIEW USER LANJUTAN)
TAHAP INTERVIEW USER LANJUTAN
Senin, 9 Januari 2023 aku bangun dari tempat tidurku. Sholat subuh, dan mulai lagi merapikan power pointku hingga lanjut persiapan presentasi. Patokanku adalah presentasi nantinya tidak lebih dari 10 menit. Bagaimana caranya? Dengan materi sebanyak yang telah aku kumpulkan, bisa disampaikan dalam waktu 10 menit?
Materi pertama menceritakan pengalamanku bekerja sebelumnya. Sebenarnya kalau yang diminta adalah bekerja formal/resmi, maka aku tidak ada pengalaman. Alhasil yang aku masukkan ke dalam materi adalah pengalamanku berkegiatan selama 3 bulan dalam menyusun video animasi cara kerja mobil Wuling Air EV. Kegiatan ini adalah suatu project bersama “Matching Fund” antara UNY dengan PT SGMW Motor indonesia. Cukup lumayan saat itu, baik dari segi mengedit 3D object menggunakan solidwork, dilanjut 3D animation menggunakan Blender (dikerjakan oleh temanku Bernama Dimas), lalu mengcompile seluruh bahan 3D animasi dan voice over ke video final menggunakan Adobe Premiere. Aku juga mendapatkan upah yang juga lumayan selama project tersebut.
Untuk materi kedua dan ketiga yaitu “Bagaimana mengelola bengkel mobil?” dan “Bagaimana cara meningkatkan revenue bengkel?” Aku kumpulkan dari hasil wawancaraku bersama mas Sidik, Bapak Sutiman, dan Bapak Donny kemarin.
Pada awal latihan presentasi, tentu waktu yang aku butuh kan untuk menyampaikan presentasiku melebihi batas waktu 10 menit. Maka aku rubah kembali susunan slidenya, penjelasan slidenya, serta grafik - grafik yang tidak diperlukan aku hapus. Dilanjut latihan kembali sambil merekam suaraku sendiri apakah sudah terdengar seperti lugas dan enjoy atau masih terlalu kaku.
Latihan di dalam rumah, yang mana suaraku tentu terdengar oleh bapak ibuk, mbak dan adik-adik. Apakah mengganggu mereka? Tentu tidak. Karena mereka juga tahu bahwa aku sedang berjuang untuk mendapatkan pekerjaan. Juga ini bukan yang pertama kali aku men-take over rumah untuk tenang dahulu agar aku bisa persiapan. Di proses recruitment perusahaan yang lalu - lalu pun aku juga demikian. Ketika ada hari wawancara, maka aku meminta agar seisi rumah untuk tenang dahulu.
Sebelum dzuhur, latihan aku cukupkan. Hasil Latihan tadi, Waktu yang aku butuh kan untuk presentasi kurang lebih 9 menit. Alhamdulillah. Sedikit lega. Dan disisa jam menjelang wawancara, aku tidak gunakan untuk Latihan kembali. Tetapi aku gunakan untuk rileks, menonton video hiburan, agar pikiran tenang. Aku sudah hafal dengan kondisiku. Kalau misal diforsir latihan hingga detik-detik menjelang presentasi masih aku gunakan untuk latihan, yang ada akan blank, alias terlalu gugup dan kaku.
Pada wawancara kali ini, aku mengatur tempatku untuk melakukan wawancara di tempat yang berbeda dari biasanya. Biasanya aku wawancara di rumah sendiri, namun untuk sekarang aku memilih di masjid perumahanku, Masjid At-Taqwa yang letaknya hanya terpisahkan 1 rumah milik tetangga. Ya, karena di sana aku yakin lebih tidak bising dibandingkan di rumah. Rumahku yang terletak di pertigaan perumahan, tentu memungkinkan untuk warga berlalu-lalang dengan kendaraan lebih sering.
Set wawancaraku adalah seperti biasanya. Satu buah laptop (milik adikku yg kamera webcamnya bagus), earphone OPPO wireless, mouse, buku dan sebuah bolpoint. Aku gunakan pada saat itu kemeja polos warna coklat muda. Duduk di depan laptop yang aku taruh di atas meja masjid.
Tepat pukul 14:00 WIB, Sesi Wawancara dimulai.
Seingatku, saat itu cukup singkat untuk awalan/pembukaan dari Ibu Fani. Aku langsung dipersilahkan untuk perkenalan diri dan melakukan presentasi. Dengan mengucap bismillah, presentasi aku mulai. Menjelaskan tiap materi yang ada dari slide - slide yang telah aku susun. Ada gerogi sedikit, namun overall aku rasa presentasiku cukup baik, waktu yang cukup, dan tersampaikan. Selama aku menjelaskan, tidak ada interupsi dari Bapak Hariadi, sehingga aku lancar - lancar saja.
Setelah presentasi, dilanjut ke pertanyaan - pertanyaan dari Bapak Hariadi kepadaku. Seingatku, di bawah adalah pertanyaan - pertanyaan dari beliau.
- Mengatasi bengkel yang menurun pendapatannya?
- Mencegah persaingan antar dealer yang kasusnya tempat bengkel berdekatan? Apa solusinya?
- Bagaimana pelayanan servis bengkel yang pelosok/terpencil?
- Mengapa bengkel umum bisa mendapatkan pelanggan?
- Faktor utama ketika ingin membuat usaha bengkel?
- Dahulu mendapatkan sertifikat pelatihan ini dari mana?
- Dahulu pengabdian masyarakat apakah ada dukungan atau sponsor dari perusahaan?
- Bagaimana pendapatmu mengenai fenomena mobil listrik yang mulai meningkat dan apa yang perlu kita lakukan?
Mari aku ulas bagaimana jawabanku dari pertanyaan – pertanyaan diatas
1. Jawabanku ketika mendapatkan pertanyaan “Bagaimana mengatasi bengkel yang menurun pendapatannya?
“Revenue di bengkel resmi didapatkan dari jasa servis, penjualan sparepart, dan sublet. Orang yang berperan dalam meningkatkan revenue adalah Service Advisor (SA). Kepandaian SA untuk lebih banyak mencari part - part yang dapat diganti maupun jasa-jasa servis yang bisa dilakukan lalu kedua hal tersebut ditawarkan ke konsumen, itu adalah point pentingnya. Bila konsumen tertarik dan banyak sparepart yang ia ganti, maka dengan sendirinya jasa servis juga akan mengikuti karena jasa tiap sparepart itu berbeda, Sehingga revenue juga akan meningkat.”
2. Jawabanku ketika mendapatkan pertanyaan “Bagaimana mencegah persaingan antar dealer yang kasusnya tempat bengkel berdekatan? Apa solusinya?”
“selayaknya di bawah naungan perusahaan yang sama, maka sejatinya dealer - dealer harus kompak dan tidak terjadi perselisihan. Menurut saya, untuk mencegah terjadinya persaingan mencari konsumen, maka dibuatnya sistem elektronik yang terintegrasi antar seluruh dealer. Sehingga dealer dapat memanfaatkan sistem tersebut untuk saling berbagi unit konsumen yang akan diservis. Bila di dealer “A” kekurangan, maka dapat dibantu apa yang kurang untuk mencapai target bersama.”
3. Jawabanku pada pertanyaan “Bagaimana pelayanan servis bengkel yang pelosok/terpencil?”
“pada dealer yang memiliki cabang seperti Service Point di daerah pelosok, maka perlu diperhitungkan produktivitas teknisi yang beroperasi. Karena setiap teknisi memiliki target per harinya untuk setidaknya mendapatkan 3 unit service mobil per hari. teknisi yang berjalan ke daerah pelosok, tentu merupakan teknisi di dealer asal yang meninggalkan tempat kerjanya/stall nya. Bila unit service di dealer asal sudah terlalu ramai, maka bisa saja di dealer asal malah menjadi kekurangan manpower. Untuk itu perlu pertimbangan agar ketika dilakukan pengiriman teknisi ke pelosok, harus juga tercapai jumlah unit yang di servis.”
4. Jawabanku pada pertanyaan “mengapa bengkel umum bisa mendapatkan pelanggan”
“Menurut saya, karena murah. Sudah menjadi hal umum bahwa service di bengkel umum mendapatkan harga yang murah. Selain itu bengkel umum mendapatkan pelanggan karena sudah dekat dengan pelanggan hingga menjadi langganan. Ketika sudah menjadi langganan dengan pemilik bengkel tersebut maka pelanggan akan datang terus dan sudah percaya.”
5. Jawabanku ketika ditanya “faktor utama ketika ingin membuka usaha bengkel?”
“bagi saya, faktor utama adalah kita harus tahu bahwa kita memiliki pelanggan terlebih dahulu. Ambil contoh kita memiliki teman di kampus, atau sanak saudara yang dekat, sehingga kita telah memiliki pasar yang potensial akan datang ke kita. Tanpa kita tahu bahwa kita akan memiliki pelanggan, maka usaha akan sia-sia. Selain itu kita juga harus memiliki kompeten dalam servis mobil. Karena kualitas pengerjaan menjadi alasan mengapa seseorang akan kembali lagi ke bengkel tersebut. Hasil servis yang baik, maka pelanggan akan datang dengan sendirinya, bahkan juga bisa membawa pelanggan lain akibat dari promosi mulut ke mulut.”
6. Jawabanku ketika ditanya “dahulu mendapatkan sertifikat ini dari mana?”
Sertifikat yang dimaksud oleh bapak Hariadi adalah sertifikatku dalam Service Berkala 10.000 KM Sistem Injeksi serta Service Rem. “dahulu saya mendapatkan ini dari program kampus. Karena memang kampus memiliki Kerja sama dengan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) dari BNSP untuk tiap tahunnya mengadakan sertifikasi kepada mahasiswanya. Dan di situ saya ikut untuk mendapatkan sertifikasinya.”
7. Jawabanku ketika ditanya “dahulu melakukan pengabdian masyarakat ini apakah mendapat sponsor atau bagaimana?”
“Alhamdulillah, saya melakukan 3 kali pengabdian masyarakat. Yang pertama ketika melakukan servis motor gratis di Bantul yaitu bagi masyarakat yang terdampak banjir, kala itu tidak ada sponsor, namun inisiatif dari Himpunan Mahasiswa dan kampus. Yang kedua ketika servis motor gratis di Gunung Kidul yaitu bagi masyarakat di sekitar yang ingin menyervis ringan motornya. Kala itu disponsori oleh Prestone. Dan yang ketiga yaitu servis gratis untuk mobil dan motor bagi warga daerah Pucanganom, Wedomartani. Yang ketiga ini adalah inisiasi program KKN saya dengan kolaborasi bersama SMK N 2 Yogyakarta, sehingga dapat menjadi bekal dan pengalaman siswa siswi jurusan otomotif untuk menyervis kendaraan konsumen.”
8. Jawabanku ketika ditanya “Bagaimana pendapatmu mengenai fenomena mobil listrik yang mulai meningkat dan apa yang perlu kita lakukan?
“tidak bisa kita pungkiri, bahwa mobil listrik adalah masa depan. Seperti contoh bengkel konversi. Bisa swap kendaraan yang tadinya mesin lalu diubah menjadi penggerak motor listrik. Sehingga mobil - mobil listrik ke depannya, dapat kita jangkau untuk servis karena fasilitas dan pelayanannya juga tersedia”
Begitulah jawaban jawabanku dari pertanyaan Bapak Hariadi (General Manager). Sesi diambil alih oleh Ibu Fani kembali. Menanyakan apakah ada pertanyaan diriku yang ingin disampaikan kepada Bapak Hariadi. Tentu, setiap diberi pertanyaan untuk bertanya, maka aku ingin bertanya. Namun kali ini aku tidak lagi bertanya tentang “apa tantangan ketika diterima?” ataupun “apa hal yang menjadi point penting ketika menjadi MT Service Area”. Mengapa aku tidak bertanya demikian, karena menurutku bekalku untuk mengetahui apa itu service area sudah cukup setelah mendapatkan penjelasan dari Ibu Fani, Bapak Purnomo, Bapak Arif Eliya Bengu, serta Bapak Donny. Sehingga tidak perlu aku tanya kembali ke Bapak Hariadi. Justru yang aku tanyakan adalah di bawah ini:
“Pak, mungkin ke depannya saya memiliki rencana untuk kuliah kembali yaitu S2. Untuk itu, di perusahaan ini apakah ada dukungan kepada karyawan-karyawan yang ingin melanjut S2? Dan bentuknya seperti apa?. Terima kasih”
Lalu di jawab oleh Bapak Hariadi “Tentu kami mengapresiasi untuk para karyawan yang ingin melanjutkan studi, tidak puas diri dan masih ingin belajar. Untuk dukungan materi mungkin belum ada, namun support tentu akan kami dukung”.
Setelah itu Ibu Fani juga menambahkan “Banyak juga kok karyawan di sini yang mengambil S2 sambil kuliah kelas malam dan weekend. Sehingga kesempatan dan fleksibilitas untuk berkuliah tentu masih ada”
Setelah itu sesi wawancara ini ditutup. Waktu telah menunjukkan sekitar pukul 15:00. Kami saling berpamitan. Dan tidak lupa Ibu Fani mengingatkanku untuk menunggu proses berikutnya, apakah lolos atau tidak, serta bila lolos, akan ada step apa saja di depan.
Perasaan lega tentu menjadi yang pertama aku rasakan setelah menutup kamera. Berakhirnya sesi ini, membuatku bisa tenang untuk segera makan. Namun satu di benakku yang mengganjal, bahwa ketika aku presentasi, hingga pertanyaan demi pertanyaan dari bapak Hariadi sampaikan, ekspresi suara dari Bapak Hariadi itu datar. Itu yang membuatku berpikir apakah bapak Hariadi tidak tertarik denganku atau bagaimana. Terlebih selama wawancara ini, hanya kameraku yang on, sedangkan kamera Ibu Fani dan Bapak Hariadi itu off. Aku tidak tahu wajah dari Bapak Hariadi ini seperti apa.
Aku melepas earphone, memasukkannya ke wadah earphone OPPO wireless, men-shutdown laptopku, mencabut charger, memasukkannya ke dalam tas, merapikan meja yang aku pakai, lalu meninggalkan tempat itu.
Berjalan keluar masjid, selangkah demi selangkah menuju rumah, sambil mengucap rasa syukur Alhamdulillah. Apa pun hasilnya, aku telah melakukan yang terbaik, semampu yang aku bisa, in the end.. Nothing to lose.
Masuk ke rumah, di sana ada Ibuk yang memakai rukuh, duduk sambil membaca Al-Quran. Mungkin kali saja Ibuk sedang mendoakan kelulusanku. Jadi saat itu, ada 2 insan yang berperang. Aku yang menghadapi pewawancara di garis depan, sedangkan ibukku mensupport melalui doa dari belakang.
Kami berdua mengobrol sekilas apa saja yang telah aku alami selama wawancara tadi. Apa yang aku rasakan, lancar atau tidak, dan juga kesan pewawancara terhadapku bagaimana. Yang aku ingat saat itu, aku juga menceritakan ke ibukku tentang nada datar Bapak Hariadi selama wawancara, terlebih hanya terdengar suara beliau saja, sehingga tidak jelas dalam pikirku apakah bapak Hariadi sudah tua atau masih muda, seperti apa perangainya.
Pukul 16:03. Tanpa di sangka, Aku mendapatkan notifikasi email baru pada HPku. E-mail dari Ibu Fani yang menyatakan bahwa Aku LOLOS.
Seketika aku langsung mengabarkan kepada Ibukku yang ada di sampingku, “Buk, Andri lolos”. Suasana menjadi haru dan penuh kebanggaan. Alhamdulillah. Setelah banyak perjuangan selama ini, akhirnya membuahkan hasil di PT Suzuki Indomobil Sales. Walau sebenarnya masih ada tahap setelah ini, namun aku percaya, bahwa tahap bersama Bapak Hariadi adalah tahap yang krusial. Sehingga tahap-tahap kedepannya yaitu ada wawancara bersama HRD manager, offering gaji, serta medical check up, menurutku InsyaAllah bisa aku lewati, asalkan aku sudah lolos di wawancara bersama Bapak Hariadi ini.
Comments
Post a Comment